PENGERTIAN
UMUM AKUNTANSI
Akuntansi sering
disebut sebagai “Bahasa Bisnis” atau
akan lebih tepat jika disebut “bahasa pengambilan keputusan”. Semakin
kita kuasai bahasa ini, akan semakin baik pula kita menangani berbagai aspek
keuangan dalam kehidupan ini.
Pernahkah
Anda mengambil keputusan yang mengandung aspek keuangan?Jawabnya pasti “Ya”.
Apapun peranan anda dalam masyarakat, sebagai siswa, kepala rumah tangga,
investor, manajer atau politisi pasti akan merasakan manfaat jika memahami
akuntansi. Tujuan utama buku ini untuk membantu anda dalam mempelajari prosedur
pencatatan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan yang dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan di bidang keuangan
A.
DEFINISI AKUNTANSI
Definisi menurut American Institute of Certified
Publik Accounting (AICPA) adalah sebagai berikut:
“Accounting
is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner
and in terms of money, transactions and
events which are, in part at least of a financial character, and interpreting
the results thereof.
Akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan
pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan
kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan
hasil-hasilnya
Sedangkan Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4
mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa.Fungsinya adalah
memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu
badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi sebagai dasar memilih di antara beberapa alternatif.
Apabila ditinjau dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi,
akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan atau aktifitas
jasa yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau transaksi yang
bersifat keuangan (financial)
Menurut
para ahli akuntansi yaitu :
a.
Menurut
Horngen & Horrisaon, JR (1989), akuntansi adalah suatu system yang mengukur
aktivitas-aktivitas bisnis, memproses ke dalam laporan-laporan dan
mengkomunikasikan kepada pengambil keputusan.
b.
Menurut
Weygant, Kieso & Kell (1995),
akuntans adalah suatu proses yang terdiri dari 3 aktivitas yaitu
mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi dari suatu
organisasi kepada pihak-piak yang berkepentingan atas informasi tersebut.
c.
Menurut
American Institute of Certifiet Public Accountan ( AICPA), akuntansi adalah
seni mencatat, mengkalsifikasikan, dan mengikhtisarkan menurut cara tertentu
dan dinyatakan dalam nilai uang, transaksi dan peristiwa itu setidaknya
sebagian bersifat financial dan menginterprestasikannya.
d.
Menurut
Miswonger & Fees, accounting is primarly the preparation of reports based
on the record, and the interpretation of the reports, artinya akuntansi
terutama membahas masalah desain sistem pencatatan, persiapan lapaoran
didasarkan pada data yang tercatat dan menginterprestasikan terhadap hasilnya.
e.
Menurut
Soehardi Sigit, akuntasi adalah seni mencatat, menggolongkan, menganlisa,
menafsirkan dan menyajikan laporan dari peristiwa financial/keuangan yang
terjadi dalam rumah tangga perusahaan atau lembaga dengan cara yang sistematis.
Kegunaan informasi akuntansi adalah untuk:
1.
Membuat
perencanaan yang efektif, sekaligus mengadakan pengawasan, serta pengambilan
keputusan ekonomi yang tepat oleh manajemen;
2.
Pertanggungjawaban
entitas kepada para investor, kreditor, pemerintah dan sebagainya.
Dari definisi diatas dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1.
Akuntansi
diselenggarakan dalam suatu organisasi (biasanya berupa organisasi perusahaan).
Informasi akuntansi yang dihasilkan adalah informasi tentang organisasi.
2.
Informasi
akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan perusahaan. Informasi
ini digunakan dalam pengambilan keputusan intern organisasi (oleh manajemen-
yaitu orang yang diberi tugas untuk memimpin perusahaan), dan juga untuk
pengambilan keputusan oleh pihak ekstern organisasi (investor – yaitu
orang-orang yang menanmkan uangnya dalam perusahaan untuk mendapatkan laba;
oleh kreditur – yaitu orang-orang yang memberi pinjaman kepada perusahaan dan
pihak lainnya).
Jika ditinjau dari sudut pandang proses kegiatannya,
akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu entitas. Dari sini
bisa dilihat, bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut
berbagai macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi harus:
1. Mengidentifikasikan data mana yang
berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil;
2. Memproses atau menganalisis data
yang relevan;
3. Mengubah data menjadi informasi yang
dapat digunakan untuk mengambil keputusan.
Informasi keuangan dapat bermanfaat
bila kita memenuhi ke tujuh kualitas sebagai berikut ini:
1. Relevan
Relevansi suatu informasi harus
dihubungkan dengan maksud penggunaannya.Bila informasi tidak relevan untuk
keperluan para pengambil keputusan, maka informasi demikian tidak ada gunanya,
betapapun kualitas lainnya terpenuhi.
2. Dapat
Dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti
oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan
dengan batas pengertian para pemakai.
3. Daya
Uji
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya
lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subjektif. Untuk meningkatkan
manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang
independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
4. Netral
Informasi harus diarahkan pada
kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak
tertentu.
5. Tepat
Waktu
Informasi harus disampaikan sedini
mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi
dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tertentu.
6. Daya
Banding
Informasi dalam laporan keuangan
akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnya dari perusahaan yang sama atau maupun dengan laporan keuangan
perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama.
7. Lengkap
Informasi
keuangan dikatakan lengkap bila dapat memenuhi ke-enam tujuan kualitatif diatas
dan dapat memenuhi standar pengungkapan dalam laporan keuangan
Asumsi Dasar Akuntansi
1.
Kesatuan usaha (Economic Entity)
Kegiatan perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan yang terpisah
dari pemiliknya.
2.
Kelangsungan usaha (Going Concern)
Suatu
perusahaan dianggap akan hidup terus untuk menyelesaikan kontrak atau
perjanjian. Hal ini berpengaruh pada berbagai metode penilaian dan
pengalokasian yang digunakan dalam catatan akuntansi.
Konsep Dasar Akuntansi
1. Dasar
Akrual (Accrual Basic)
Untuk
mencapai tujuanya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual.
2. Dasar
Tunai (Cash Back)
Metode
ini hanya mengakui transaksi atau kejadian yang sifatnya berwujud. Dan biasanya
digunakan pada perusahaan yang menjual barang secara angsuran.
3.
Kesatuan Usaha (Entity Concept)
Dalam
akuntansi keuangan, perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah
dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan agar
perusahaan berkewajiban mempertanggungjawabkan keuangan perusahaannya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
4.
Kesinambungan (Going Concern)
Suatu usaha akan berkesinambungan apabila dapat membayar kewajibanya
tepat pada waktunya dan melaksanakan usaha yang menghasilkan pendapatan.
5. Periode Akuntansi (Accounting
Period)
Laporan keuangan memberikan informasi posisi keuangan perusahaan
selamaperiode waktu tertentu.
6. Harga
Pertukaran (Exchange Price)
Transaksi
keuangan harus dicatat sebesar harga pertukaran, yaitu jumlah uang yang harus
diterima atau dibayaran untk transaksi tersebut.
7.
Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Concept)
Azas
peetapan beban dan pendapatan mengaitkan beban dengan pendapatan dalam rangka
menetapkan laba bersih.
8.
Penetapan Harga Perolehan (Cost)
Akuntansi
memilh harga perolehan untuk menyajikan nilai paling bermanfaat sebagai dasar
pencatatanya.
B. SEJARAH AKUNTANSI
Sejarah Akuntansi
Akuntansi merupakan suatu teknik pencatatan dalam
suatu perusahaan. Pada zama Romawi Kuno dan Mesir telah dikenal pencatatan
untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan harta kekayaan yang dimiliki oleh
kerajaan. Pada saat orang-orang melakukan perdagangan maupun melaksanakan
perjalanan ke luar daerah, mereka mengdakan pencatatan mengenai jumlah harta
yang mereka bawa saat bepergian maupun yang mereka bawa saat pulang. Catatan
semacam ini biasanya kita temukan pada kulit kayu maupun daun lontar atau
sarana lain yang dapat digunakan.
Pada tahun 1494 (abad ke 15) seorang ahli matematika
dari Italia bernama Lucas Paciolo memulai sejarah pencatatan yang lebih
sistematis dan teratur. Gagasan pencatatan yang sistematis dan teratur ini
tertuang dalam buku yang berjudul “Summa de Arithmatica Proportioni et
Proportionalita”. Di dalam buku ini ia selalu mencatat bahwa ada dua sisi atau
lebih yang dipengaruhi oleh suatu trasaksi. Satu sisi disebut debit dan satu
sisi lain disebut kredit. Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa Latin
debere dan credere yang artinya masaing-masing berutang dan
percaya/mempercayai. Karena gagasannya tersebut kemudian Lucas Paciolo diangkat
sebagai bapak Akuntansi.
Dengan buku tersebut akhirnya para ahli mengembangkan idenya sehingga lahirlah tata buku (bookkeeping) dan ini berkembang dengan pesat di daratan Eropa dan akhirnya disebut dengan system Kontinental. Tata buku pada awalnya hanya satu yaitu tata buku tunggal, karena kebutuhan yang makin kompleks maka lahirlah tata buku berpasangan. Tata buku berpasangan ini tidak hanya berkembang di Eropa tapi sampai di Amerika. Perkembangan system Amerika tersebut dikatakan sebagai system Anglo Saxon yang sering kita sebut dengan acconting atau akuntansi.
Dengan buku tersebut akhirnya para ahli mengembangkan idenya sehingga lahirlah tata buku (bookkeeping) dan ini berkembang dengan pesat di daratan Eropa dan akhirnya disebut dengan system Kontinental. Tata buku pada awalnya hanya satu yaitu tata buku tunggal, karena kebutuhan yang makin kompleks maka lahirlah tata buku berpasangan. Tata buku berpasangan ini tidak hanya berkembang di Eropa tapi sampai di Amerika. Perkembangan system Amerika tersebut dikatakan sebagai system Anglo Saxon yang sering kita sebut dengan acconting atau akuntansi.
Sejarah Perkembangan Akuntansi Internasional
1. Pra
Industrisasi Sebelum Masehi Hasil penelitian sejarah menemukan catatan tertua
yang diketahui adalah lembaran dari tanah liat yang memuat catatan – catatan
pembayaran upah di Babylonia sekitar 3600 tahun sebelum masehi. Selain itu
terdapat bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan dan sitem-sistem
control akuntansi yang dijumpai di kerajaan mesir kuno dan Negara-kota Yunani.
Peran perang salib yang terjadi pada abad ke 11 hingga abad ke 13 memberikan
perkembangan di kota-kota Italia yang selanjutnya membuka hubungan baru ke arah
timur (asia). Dengan begitu, maka pusat-pusat perdagangan di kota-kota Italia
bertumbuh dan muncullah agen-agen dan partnership. Perkembangan akuntansi pada
abad pertengan dikenal dengan ilmu berhitung dan di pergunakannya mata uang
secara luas sebagai alat pertukaran. Namun semenjak dikenalnya angka arab yang
lebih sederhana, maka dominasi angka-angka romawi yang digunakan selama
berabad-abad menjadi tenggelam dan banyak di tinggalkan. Sebaliknya pertumbuhan
akuntansi menjadi kian pesat karenanya. Pada abad ke 17 hingga 18 buku-buku
teks mulai mempersonifikasikan semua rekening dan transaksi , sebagai usaha
dari penulis untuk merasionalisasikan kaidah pendebetan dan pengkreditan
rekaning atau perkiraan. Perkembangan lainnya adalah dibuatnya perhitungan rugi
laba pada setiap akhir tahun , dan tidak lagi dibuat pada setiap akhir ventura
sebagaimana sebelumnya.
2. Zaman industrisasi abad ke 18
s/d 20 Suatu tonggak penting yang mengawali perkembangan akuntansi modern
adalah terjadinya revolusi industri di eropa barat pada abad ke 18. pada saat
itu , terjadi perlihan indutri yang dikerjakan dengan tangan dan bersifat
individual ke system pabrik. Dari sinilah timbul bentuk badan hokum yang
memungkinkan suatu organisai usaha memperoleh sejumlah besar modal dari
masyarakat melalui penjualan saham. Untuk pertama kalinya status badan hokum
setingkat PT itu di tetapkan secara sah di inggris dalam tahun 1845. para
pemegang saham dari perusahaan perseroan ini hanya dapat mengontrol pekerjaan
managemen perusahaan secara tidak langsung. Adanya perbedaan kepentingan
diantara kedua kelompok yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan yang
terpisah tersebut, menjadi kan laporan keuangan yang dihasilkan kemungkinan
besar disusun dengan dasar penilaian dan kepentingan yang berbeda, sehingga
laporan keuangan tidak lagi memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban.
Dibalik perkembangan badan usaha tersebut, suatu kebutuhan baru muncul dari
kalangan masyarakat yang berkepentingan terhadap perusahaan. Yaitu pemeriksaan akuntansi
independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang disapkan oleh
manajemen perusahaan dapat di percaya. Tanggung jawab untuk meyakinkan bahwa
laporan keuangan tealh memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban, tetap
berada di tangan akuntan public. Untuk malakukan peran tersebut , akuntan di
tuntut harus berwawaasan luas, adil dan tidak memihak, sehingga pendapatnya
dapat dipercaya. Desakan kebutuhan-kebutuhan jasa akuntansi yang professional,
mengakibatkan nya di buka sebuah lembaga yang memberikan lisensi akuntan public
terdaftar (CPAs) diseluh Negara Amerika Serikat. Pada tahun 1887, para akuntan
public yang terdaftar tersebut mendirikan asosiasi akuntan yang pertama di
Amerika Serikat bernama American Association of Accountants. Dalam tahun 1917
nama itu diubah menjadi American Insitute of Acountants, dan di pergunakan
sebagai nama resmi prganisasi ini hingga saat ini di tetapkannya na ayang
bsekarang (American Institute of Certified Public Accountants = AICPA) dalam
tahun 1953. Dalam tahun 1943, congress amerika serikat membentuk Securities and
Exchange commission (SEC)berdasarkan securities Act of 1933 dan securities and
Exchange bertanggung jawab kepada kongres, sangat berpengaruh dalam merumuskan
penyeragaman teknik pelaporan akuntansi bagi kepentingan perdagangan surat
berharga di bursa-bursa efek. Setelah memainkan peranan yang besar dalam
perkembangan standar serta prosedur akuntansi. Sejak tahun 1937-1938 , SEC
telah bekerja sama dengan baik bersama badan-badan yang di bentuk oleh AICPA
guna mencapai penyeragaman dibidang standar-standar auditing dann pelaporan
akuntansi, hal ini berlangsung hingga sekarang. Perkembangan hubungan ekonomi
dan perdagangan internasional yang diwarnai dengan pesatnya investasi antar
Negara, pertumbuhan-pertumbuhan perusahaan internasional dan pertumbuhan
profesi akuntansi serta pengaruhnya terhadapa dunia usaha, pendidikan dan
masyarakat luas, akhirnya mengarahkan perhatian ICA (International Congress Of
Accounting) ke 10 (di Sydney , Australia pd tahun 1972) untuk membentuk
organisasi profesi akuntan international guna mengembangkan standar-standar
akuntansi yang patut diterima secara universal. Hal ini segera mendapat
sambutan, menyusu di bentuknya International Coordinator Committee Accounting Profession
(ICCAP) dan International Acoounting Standars Committee (IASC)pada tahun 1973.
Suatu kemajuan panting bagi organisasi profesi akuntan di Amrika Serikat
terjadi dalam tahun 1972 dan 1973, yaitu saat didirikan dan di organisasikannya
Financial Accounting Standards Board ( FASB) Dan Financial Accounting
Foundation (FAF) yang kian memperkuat kekdudukan profesi akuntansi di Negara
tersebut. Melalui keluaran-keluarannya yang lebih berarti , tepat guna, cepat
dan responsive, FASB menggalang kredibilitas dan sekaligus meraih dukungan
public akuntansi serta kalangan yang terkait keberadaanya seperti SEC dan
sebagainya.
3. Perang Dunia Kedua Awal sejarah
perkembangan akuntansi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan akuntansi di
Negara belanda pada abad pertengahan. Dalam buku Encyclopaedie van Nederlandsch
Indie, D, G, Stible dan St. J. Stroomberg mencatat bahwa akuntansi di Indonesia
paling tidak sudah dikenal pada tahun 1642. hal ini dibuktikan oleh sebuah
instruksi yang dikeluarkan oleh gubernur jendral ( kepala pemerintah Negara
jajahan belanda di Indonesia) mengenai pengurusan pembukuan penerimaan uang,
pinjaman-pinjaman, serta uang yang perlukan untuk eksploitasi garnisun-garnisun
galangan kapal yang ada di Batavia dan Surabaya. Bukti lain yang diketahui
adalah catatan pemukuan dari Amphioen Societeit (didirikan di Batavia pada
tahun 1747) yang dengan jelas menggambarkan pengaruh dari metode-metode Italia.
Sebagaimana kita ketahui, jepang yang mencetuskan perang melawan sekutupada
tanggal 8 Desember 1941, dengan cepat bergerak dan pada tanggal 9 Maret 1942
memaksa pemerintah Hindia Belanda untuk menyerah tanpa syarat di Kalijati.
Sejak tanggal tersebut, praktis jepang menggantikan kedudukan Belanda sebagai
penjajah di Indonesia. Pendidikan semakin terbengkalai , dan keadaan rakyat
pada umumnya mulai kian menderita dan sengsara Hinga akhir perang dunia ke dua
, yaitu saat jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu (Amerika Serikat,
Inggris, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, dan Belanda) pada tanggal 15
Agustus 1945, ternyata keberadaan jepang tidak membawa pengaruh yang berarti
terhadap metode pembukuan yang ada pada saat itu. Praktek-praktek akuntansi
jepang terbatas hanya untuk mencatat kegiatan-kegiatan mereka dan itu pun
dilakukan dengan menggunakan huruf-huruf kanji.
4. Era multinasional Perkembangan
teknologi komputer dan telekomunikasi yang begitu pesat pada tahun 80 an,
menyebabkan tidak terhindarnya kebutuhan terhadap informasi keuangan yang
semakin akurat dan semakin cepat. Perkembangan lingkungan teknologi ini
menuntut ilmu akuntansi untuk beradaptasi sesuai dengan perkembangan yang ada.
Ilmu akuntansi pun memanfaatkan teknologi komputer dalam perkembangan
lanjutannya. Sejak menggunakan teknologi komputer, sistem akuntansi dan
pelaporannya semakin rapi, teratur, cepat dan akurat. Sehingga kebutuhan
informasi keuangan dari berbagai pihak yang membutuhkannya dapat dipenuhi
secepat yang mereka butuhkan. Badan Pembuat Standar Akuntansi dan Produknya
•Indonesia Badan pembuat standar akuntansi di Indonesia idalah IAI (Ikatan
Akuntan Indonesia) dan produknya adalah SAK. Perkembangan standar akuntansi
keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini terus dilakukan
secara terus-menerus. Pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpun Bahan-bahan
dan Struktur GAAP dan GAAS. Pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi
Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. •Cina badan
pembuat satandar akuntansinya adalah Kementrian Keuangan yang diawasi Dewan
Negara. Yang bertugas melakukan pengawasan dan penegakan aturan standar
akuntansi keuangan yaitu Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting
Standards Committee – CASC). • Amerika memiliki FASB (Financial Accounting
Standard Board) produknya adalah US GAAP (United State Generally Accepted
Accounting Principles). •Australia Badan yang bertanggung jawab menangani
standar pelaporan keuangannya yaitu AASB (Australian Accounting Standards
Board). AASB merupakanbadan independen yang menetapkan standar akuntansi dan
bertempat di Melbourne. AASB didirikan untuk mengembangkan, dalam kepentingan
umum, sebuah paket standar akuntansi yangberkualitas, dan mudah dipahami.
•Taiwan Badan pembuat standar akuntansi di Negara ini ialah Komite Standar
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standards Committee- FASC) dari
Lembaga Pengembangan dan Penelitian Akuntansi (Accounting Research and
Development Foundation-ARDF). •Meksiko Lembaga pembuat standar akuntansi
nasionalnya yaitu Institut Akuntan Publik Meksiko (Instituto Mexicano de
Contadores Publicos). Lembaga ini bertugas melakukan pengawasan dan penegakan
aturan standar akuntansi keuangan yaitu standar akuntansi yang dikembangkan
oleh Komisi Prinsip Akuntansi dibawah institusi tersebut, sedangakan standar
auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing. • Eropa
IASB (International Accounting Standard Board) IASB adalah sebuah lembaga pembuat
standar akuntansi untuk negara-negara di kawasan Eropa. Standar yang dibuat
oleh IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia Hal ini
karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan
perkembangan bisnis dunia. Produknya adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis
menjadi IFRS (International Financial Reporting Standard). •Prancis merupakan
pendukung utama akuntansi nasional di dunia. Di mana Kementrian Ekonomi
Nasional menyetujui kode akuntansi nasional (Plan Comptable General) secara
resmi yang pertama pada bulan September 1947 dan di revisi pada tahun 1957dan
tahun 1982 berdasarkan Direktif Ke-4 Uni Eropa (UE) kemudian pada tahun 1986,
rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ke-7 UE
terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi untuk lebih lanjut pada tahun
1999. •Inggris Badan pembuat standar akuntansi di Negara Inggris ialah
Accounting Standard Board (ASB)yang didirikan pada tahun 1990. Selama masa itu
badan ini telah banyak mengeluarkan Statement of Standar Accounting Practise
(SSAPs) dan Statement of Recommended Practice (SORPs). Otoritas Pasar Modal di
Beberapa Negara Otoritas dapat diartikan sebagai kekuasaan remi atau legal,
sedangkan Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Atau
dengan kata lain yaitu bertemu nya antara pencari dana (emiten) dan para
penanam modal (investor). (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal)
Indonesia Otoritas pasar modalnya adalah BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal).
Singapura Otoritas Pasar Modalnya yaitu Monetary Authority of Singapore.
Amerika Otoritas pasar modalnya adalah SEC (Security And Exchange Commite).#
SEC (Securities and Exchange Commission) adalah otoritas pasar modal yang ada
di Amerika. Prancis AMF (Autorite des Marches Financiers) adalah otoritas pasar
modal yang ada di Perancis Malaysia Otoritas pasar modalnya adalah Malaysia
Securities Commission. Eropa Di negara Eropa, otoritas Pasar Modalnya yaitu
ESMA.
C. PIHAK-PIHAK YANG MEMBUTUHKAN
INFORMASI
Sebagai
suatu system informasi, akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak, baik dari
kalangan intern maupun dari luar perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi
tersebut. Secara garis besar pihak-pihak tersebut adalah:
1. Manajer.
Manajer perusahaan menggunakan
akuntansi untuk menyusun perencanaan perusahaannya, mengevaluasi kemajuan yang
dicapai dalam usaha mencapai tujuan, dan melakukan tindakan-tindakan yang
diperlukan.
2. Investor.
Para Investor melakukan penanaman
modal dalam perusahaan dengan tujuan mendapat hasil yang sesuai dengan
harapannya. Mereka melakukan monitoring terhadap perusahaan dengan menganalisis
laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan.
3.
Kreditur. Kreditur berkepentingan dengan data
akuntansi, karena kreditur berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon
nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu
mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh
karena kreditor sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan
nasabahnya.
4.
Instansi Pemerintah. Instansi pemerintah sangat
berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dari informasi keuangan suatu
organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar
oleh organisasi yang bersangkutan.
5. Organisasi Nirlaba. Meski organisasi nirlaba bertujuan
tidak untuk mencari laba, organisasi ini masih sangat memerlukan informasi
keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar
beban-beban yang lain
6. Pemakai
lainnya.
Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi
buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji,
tunjangan-tunjangan, serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja.
D. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Selain penerapan
asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa
prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan.Seperti orang hidup yang
harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical
Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan
dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak
membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses
tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp
8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita
adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp
8.950.000,00
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue
Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva)
yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit
usaha selama suatu periode tertentu.Dasar yang digunakan untuk mengukur
besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari
transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah
mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut.Prinsip
ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode.Prinsip
ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian.Dengan adanya
prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar
menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan
yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama
periode berjalan.
4.Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam
proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih
dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada
penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba
perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan
perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure
Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan
informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.Hal ini diperlukan karena melalui
laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan
mengambil keputusan atas perusahaan tersebut.Apabila informasi yang disajikan
tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
E. BIDANG-BIDANG DALAM AKUNTANSI
Sejalan dengan perkembangan ekonomi
yang pesat, timbul pengkhususan di bidang akuntansi.
Setiap bidang
kegiatan usaha membutuhkan jasa akuntansi, karena itu akuntansi berkembang
sesuai dengan bidangnya yaitu :
a.
Akuntansi
Umum
Yang termasuk didalamnya adalah Financial Accounting
yaitu bidang akuntansi yang menangani segi akuntansi untuk mencatat berbagai
transaksi perusahaan atau unit ekonomi lain sampai kepada pelaporan dan
penafsiran yang dapat dipergunakan oleh berbagai pihak dalam pegambilan
keputusan.
b.
Akuntansi
khusus yaitu bidang akuntansi yang menangani bidang-bidang tertentu dari suatu
unit usaha/kejadian secara spesifik, yang termasuk bidang akuntansi ini adalah
§ Akuntansi Biaya ( Cost Accounting )
Yaitu bidang akuntnsi yang dipergunakan untuk pengolahan
dan menghasilkan informasi yang berkaitan dengan biaya pembuatan suatu produk
atau biaya produksi.
§ Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting )
Yaitu bidang akuntansi yang menangani masalah-masalah
perpajakan baik yang berkaitan dengan perencanan mengenai pajak, jenis pajak,
peraturan perpajakan maupun keputusan-keputusan pengendalian yang menyangkut
perpajakan.
§ Akuntansi Anggaran ( Budgetary Accounting )
Yaitu bidang akuntansi manajemen yang memiliki tanggung
jawab di bidang pengkoordinasian penyusunan rencana/program anggaran disertai
dengan sistem penganalisaan dan pengendalian serta pengawasan.
§ Akuntansi Pemeriksa ( Auditing Accounting )
Yaitu bidang akuntansi yang khusus melakukan pemeriksaan
secara berkala maupun bebas terhadap lembaga-lembaga usaha atau ekonomi
lainnya. Bidang pekerjaan ini dilakukan oleh Akuntan Publik untuk menentukan
dan menilai kelayakan suatu laporan keuangan suatu perusahaan atau
lembaga-lembaga usaha lain.
§ Akuntansi Pemerintahan ( Goverment Accounting ).
Yaitu bidang akuntansi yang digunakan oleh
lembaga-lembaga pemerintahan atau lembaga-lembaga non profit. Fungsi dari
akuntansi ini adalah menyediakan laporan akuntansi yang bermanfaat mengeni
aspek kelembagaan dan admnistrasi pemerintahan serta membantu manajemen dalam
melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran ssuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
§ Akuntansi Sosial ( Social Accounting )
Yaitu bidang akuntansi yang bergerak dalam kegiatan
sosial kemasyarakatan yang menyangkut masaah penggunaan dana-dana sosial yang
ada pada masyarakat.
§ Sistem Akuntansi ( Accounting System )
Yaitu bidang akuntansi yang menangani kegiatan
perencanaan dan penerapan prosedur untuk mengmpulkan dan melaporkan data
keuangan.
§ Akuntansi Internasional ( International Accounting )
Yaitu bidang akuntansi yang khusus berkaitan dengan
perdagangan internasional dari perusahaan-prusahaan multi nasional ataulembaga
usaha lain.
§ Akuntansi Pendidikan ( Educational Accounting )
Yaitu bidang akuntansi yang khusus menyangkut
pembelajaran akuntansi dan segi-segi lain yang mengarah pada nilai-nila
pendidikan diantaranya penelitian akuntansi, pemeriksaan akuntaansi, akuntansi
perpajakan atau konsultan akuntansi.
Akuntan
merupakan profesi yang setara dengan bidang pekerjaan yang lain, misalnya
bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan
menjadi:
1.
Akuntan Publik
Akuntan
publik berkenaan dengan pelayanan jasa akuntansi bagi masyarakat. Akuntan yang
berprofesi pada akuntansi publik disebut sebagai akuntan publik dan mereka akan
mendapatkan fee dari pengguna jasanya.
Jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh akuntan publik meliputi pemeriksaan
laporan keuangan, bantuan di bidang perpajakan, sistem informasi akuntansi
ataupun konsultasi manajemen. Untuk dapat menjadi Akuntan Publik Bersertifikat
(Certified Public Accountants = CPA) ada persyaratan khusus yang harus ditempuh
oleh para akuntan. Organisasi profesi
akuntan di Indonesia disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
2. Akuntan Intern
Akuntan
intern (internal accountant) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan
atau organisasi. Akuntan intern disebut juga akuntan perusahaan.Jabatan yang
dapat diduduki mulai dari staff biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi atu
direktur keuangan. Tugas yang dikerjakan berupa: penyusunan system akuntansi,
penyusunan laporan keuangan kepada pihak eksternal, penyusunan laporan keuangan
kepada pimpinan perusahaan, penyusunan anggaran, penanganan masalah perpajakan,
dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan
pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah, misalnya
departemen-departemen, dan Badan Pengawasan Keuangan dan pembangunan
(BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK)
dan sebagainya.
4. Akuntan Pendidik
Akuntan
pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu
mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi, dan melakukan penelitian di
bidang akuntansi
F. SIKLUS AKUNTANSI
Pencatatan
transaksi-transaksi keuangan dilakukan dengan pertolongan dokumen-dokumen
sumber transaksi-transaksi itu, sedangkan laporan-laporan keuangan merupakan
produk teknik akuntansi, maka dokumen-dokumen sumber dapat diibaratkan sebagai
masukan (input) dan laporan-laporan keuangan sebagai keluaran (output) teknik
akuntansi.
![]() |
|||
|
Tahap-tahap
kegiatan yang dilukiskan di atas mulai dari penyediaan dokumen sumber transaksi
sampai dengan penyusunan laporan-laporan keuangan biasanya disebut sebagai
siklus (perputaran) akuntansi. Sebab, tahap-tahap tersebut akan berulang
kembali selama tiap-tiap periode berikutnya.
Siklus akuntansi yang tergambar pada ilustrasi 2 dapat dijelaskan sesuai
dengan urutan kejadiannya sebagai berikut:
1. Transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam
dokumen sumber (a source
document). Contoh dokumen sumber atau bukti transaksi
diantaranya adalah kuitansi
pembayaran atau penerimaan kas, faktur
pembelian, faktur penjualan, kartu jam kerja, dan lain-lain.
2. Transaksi yang terjadi dalam suatu periode dicatat menurut urutan kejadiannya dalam sebuah buku. Pencatatan ini lazimnya disebut
dengan membuat jurnal. Dengan demikian mencatat transaksi sama artinya dengan
menjurnal transaksi Buku yang digunakan
untuk mencatat transaksi
atau membuat jurnal ini disebut dengan buku harian.
Disebut buku harian karena
pencatatan dalam buku ini harus dilakukan menurut
urutan kejadiannya (kronologisnya) yang umumnya dilakukan
setiap hari.
Dengan
demikian jurnal dalam buku harian merupakan catatan permanen
atas semua transaksi bisnis perusahaan. Jurnal ini dilakukan
atas dasar dokumen sumber
yang disebut dengan
bukti transaksi menurut
aturan debit kredit .
3. Langkah berikutnya setelah
membuat jurnal adalah memindahkan catatan di buku harian ke kelompok akun-akun
yang disebut dengan buku besar (the ledger). Proses memindahkan dan mengelompokkan catatan dari buku harian ini ke dalam buku besar (the ledger) disebut dengan proses post-
ing. Pada akhir periode setelah
semua transaksi dicatat
dalam buku harian (jurnal) dan diposting ke akun seluruhnya dalam buku besar saldo untuk masing-masing akun dihitung. Saldo adalah
perbedaan antara sisi debit
dengan sisi kredit untuk setiap jenis akun.
4. Langkah terakhir
adalah menyiapkan daftar semua akun dan saldonya.
Daftar ini disebut
dengan neraca saldo
(the trial balance). Neraca saldo dipersiapkan untuk melihat kesamaan
debit dan kredit
akun-akun yang ada di
buku besar (the ledger). Ringkasan
akun beserta saldonya
yang terdaftar dalam neraca
saldo (the trialbalance) ini digunakan sebagai
dasar untuk menyiapkan laporan
keuangan.
Siklus akuntansi yang dijelaskan di atas bisa diringkas dalam
bagan proses sebagaimana dalam ilustrasi 2

Ilustrasi 4.1 menunjukkan ringkasan siklus akuntansi yang dikerjakan secara
manual. Siklus tersebut bermula dari bukti transaksi, dicacat dalam buku harian
(buku
jurnal), dipindahkan
ke buku besar, kemudian diringkas dan diakhiri
dengan penyajian laporan keuangan
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
A. PENGGOLONGAN TRANSAKSI KEUANGAN
Transaksi keuangan
adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perekonomian dan dapat diukur
dengan uang. Transaksi keuangan ini dikelompokkan sebagai berikut:
Transaksi Keuangan menurut Pihak
yang Melakukan
Transaksi keuangan yang terjadi menurut pihak yang melakukan
terdiri atas:
1)
Transaksi
keuangan intern (kejadian = event)
Transaksi keuangan seperti ini
terjadi didalam perusahaan itu sendiri, tanpa melibatkan pihak luar
perusahaan.Misalnya pemakaian perlengkapan dan penyusutan aktiva tetap.
2)
Transaksi
keuangan ekstern (transaksi=transaction)
Transaksi keuangan seperti ini terjadi antara perusahaan
dengan perusahaan lainnya.Misalnya pembelian perlengkapan dan pembelian harta
tetap.
Transaksi
Keuangan menurut Sumber
Transaksi
keuangan menurut sumber merupakan transaksi yang berhubungan dengan modal dan
transaksi yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
1)Transaksi
modal
Transaksi modal adalah transaksi
yang berhubungan dengan modal perusahaan.Misalnya penyetoran modal.
2) Transaksi usaha
Transaksi usaha adalah transaksi
yang berhubungan dengan operasional perusahaan, misalnya penjualan barang
dagang dan pembelian barang dagang.
B. KONSEP DASAR AKUNTANSI
Konsep dasar akuntansi merupakan
landasan yang berlaku umum sehingga diperoleh suatu kesatuan analisis
pandangan, dan pendapat baik oleh penyaji informasi keuangan maupun pihak-pihak
yang memerlukannya.
a) Konsep
Kesatuan Usaha
Keuangan
perusahaan terpisah dari pemilik, terpisah dari keuangan karyawan dan terpisah
dari keuangan para direksi.Dengan demikian, perusahaan dianggap sebagai badan
atau organisasi yang berdiri sendiri.
b) Kesinambungan
Perusahaan
dalam melakukan kegiatannya selalu berusaha mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya.Selama perusahaan mampu bertahan hidup, laporan keuangan perusahaan harus
selalu dibuat agar dapat dijadikan perbandingan dari beberapa periode untuk
menentukan kebijakan dalam rangka mengembangkan perusahaannya.
c) Pengukuran
Nilai Uang
Semua transaksi usaha, aktiva ,
kewajiban, dan modal yang terdapat dalam perusahaan harus dapat diukur dengan
satuan uang tertentu.
d) Harga
Perolehan
Harga
perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah
barang/jasa dalam pertukaran, sampai barang / jasa tersebut siap untuk
digunakan.
e) Periode
Akuntansi
Informasi
keuangan perusahaan harus dilaporkan secara berkala yang disebut periode
akuntansi, missal per tiga bulan, enam bulan atau satu tahun.
f) Penetapan
Beban dan Pendapatan
Penetapan
beban dan pendapatan perusahaan hanya diakui dalam periode yang bersangkutan, sehingga beban dan pendapatan
yang terjadi benar-benar sudah direalisasi.
C. PENGGOLONGAN AKUN
Akun digolongkan menjadi dua
kelompok, yaitu akun riil dan akun tetap.Akun riil adalah akun-akun yang
dicatat atau terdapat dalam neraca.Yang termasuk akun riil adalah akun harta,
akun kewajiban dan akun modal.Sedangkan akun nominal adalah akun yang terdapat
pada laporan laba rugi, yaitu akun pendapatan dan akun beban.
1.
Akun Harta atau Aktiva
Harta
merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya.
Harta perusahaan ini dapat dibedakan atas likuditasnya, yaitu
a.
Harta
Lancar, adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah
dijadikan uang atau umur pemakaian kurang dari 1 tahun. Harta lancar meliputi
kas, surat-surat berharga (efek), wesel tagih, piutang, persediaan,
perlengkapan, beban dibayar dimuka.
b.
Investasi
Jangka Panjang, yaitu investasi (penyertaan) dalam bentuk sahan, obligasi, atau
surat berharga lainnya.
c.
Harta
tetap adalah harta berwujud yang digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan
mempunyai umur ekonomis atau masa manfaat lebih dari setahun. Harta tetap ini
terdiri dari: tanah, gedung, mesin, kendaraan dan peralatan.
d.
Harta
tidak berwujud yaitu harta yang tidak mempunyai wujud fisik tetapi mempunyai
nilai uang. Harta ini mempunyai hak istimewa atau hak hukum dalam jangka
panjang. Yang termasuk dalam harta tak berwujud adalah hak paten, hak cipta,
franchise, goodwill, dan harta lain-lain.
2.
Akun Kewajiban
Kewajiban
adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang
akan datang. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar, utang jangka panjang
dan utang lain-lain.
3. Akun Modal
Modal
adalah selisih antara harta dengan utang dan merupakn hak pemilik perusahaan
atas sebagian harta perusahaan. Akun modal pada perusahaan perorangan disertai
dengan nama para sekutu. Pada perusahaan berbentuk perseroan terbatas, akun
modal disebut juga modal saham.
4. Akun Pendapatan
Pendapatan
adalah hasil yang diperoleh perusahaan dari kegiatannya menjalankan usaha.
Pendapatan dapat dibedakan atas: pendaptan usaha dan pendapatan di luar usaha.
5. Akun Beban
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan
kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan.Beban dapat dibedakan atas beban
usaha dan beban lain-lain.
D. PERSAMAAN
AKUNTANSI
Konsep kesatuan usaha menjadikan akuntansi
menggunakan sistem berpasangan.Artinya, perusahaan selalu melaporkan posisi
keuangan denagn menunjukkan aktiva sebagai saran atau sumber ekonomi yang
dikuasai perusahaan.Sementara itu, pasiva ditunjukkan sebagai asal atau sumber
pertama pendanaan aktiva tersebut.Hal ini menimbulkan hubungan fungsional
antara aktiva dan pasiva.Untuk
itu, kondisi aktiva sama dengan utang dan modal harus dapat dipertahankan.
Hubungan fungsional ini dalam akuntansi disebut persamaan akuntansi. Jadi,
Persamaan akuntansi adalah suatu keadaan , perhitungan dalam akuntansi yang
menyatakan ruas kiri (Harta atau Aktiva)
harus sama dengan ruas kanan (Ekuitas).kesamaan ini dapat digambarkan dalam
persamaan akuntansi berikut :
AKTIVA (HARTA)
= EKUITAS (UTANG + MODAL)
Aktiva adalah
kekayaan atau harta yang dimiliki perusahaan, sedangkan ekuitas adalah hak atau
kekayaan yang terdiri dari utang dan modal.
Biasanya, aktiva
merupakan sumber-sumber ekonomi perusahaan
yang diharapkan akan bermanfaat dimasa mendatang. Aktiva yang dimiliki
perusahaan disebut kekayaan atau harta. Hak atas kekayaan disebut sebagai
ekuitas dan modal. Dilain pihak modal
juga menunjukkan siapa yang membelanjakan kekayaan ini. Hak
kekayaan dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Hak
kreditor (Utang)
b. Hak
pemilik (Modal)
Kedua hak tersebut harus dibedakan. Hal
ini menimbulkan persamaan akuntansi baru sebagai berikut :
Harta = Hutang + Modal
Merupakan kebiasaan dalam akuntansi untuk meletakkan
kedua hak tersebut secara terpisah. Bagian yang dimiliki oleh perusahaan yaitu harta ( Assets) diletakan disisi
kiri dan tuntutan si pemilik yaitu hak atas modal ditempatka disisi kanan.Hak
pemilik atas kekayaan, biasanya dapat diberi penekanan dengan membedakan
kewajiban kesisi lain. Hal ini membentuk persamaan sebagai berikut :
Modal = Harta –
Hutang
Dari persamaan di atas, berarti modal adalah selisih
antara harta dengan hutang.Dalam
persamaan akuntansi, bentuk ini digunakan untuk mencatat transaksi dari
yang sederhana sampai dengan yang kompleks.
E.
PERSAMAAN
AKUNTANSI DENGAN KONSEP KESATUAN USAHA
Perusahaan dianggap sebagai badan usaha yang berdiri
sendiri dan terpisah dari para pemiliknya.Dengan demikian, perusahaan dianggap
sebagai sebuah badan hukum.
Dalam akuntansi, fungsi pemilik sebagai manajer
terpisah dengan fungsi pemilik sebagai pemilik.Akuntansi berkepentingan dengan
perusahaan sebagai unit usaha yang terpisah, bukan berkepentingan dengan
pemilik.Denngan demikian,
pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi ialah perusahaan. Alasannya, pemilik dianggap pihak
luar perusahaan sebagaimana halnya kreditor dan pihak lainnnya. Pemilik
dianggap sebagai pihak luar sehingga hubungan antara perusahaan dan pemilik hanya sebagai hubungan usaha (Bisnis).
Hubungan ini dapat digambarkan pada Bagan berikut :
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
|
|
||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
Dengan konsep ini,
hubungan posisi keuangan awal di gambarkan dalam notasi persamaan akuntansi H =
M. Setelah terjadi transaksi selama satu periode, posisi keuangan akhir periode
akan menjadi H= U+M. Walaupun ada perubahan harta, utang, dan modal karena adanya
transaksi, jumlah rupiah harta akan selalu sama dengan jumlah rupiah uatang dan
modal.
Elemen perubahan
modal selama periode terjadinya transaksi tidak akan berubah. Sebagai
tandingannya timbul rekening pembantu modal, yaitu pendapatan (P) yang menambah
komposisi modal dan beban (B) yang mengurangi modal dalam persamaan akuntansi.
Jadi, pengembangan persamaan selama periode berjalan secara umum dinotasikan
sebagai berikut :
Harta = Hutang + Modal – Biaya + Pendapatan
Kejadian ini terbentuk karena kegiatan operasional
perusahaan. Dapat dilihat bahwa suatu
transaksi menimbulkan suatu keadaan atau situasi yang akan diikuti oleh
transaksi lainnya. Perubahan itu mempunyai siffat dualistis, artinya perubahan
yang disebabkan oleh transaksi keuangan
selalu menyangkut paling tidak dua atau lebih komponen dala persamaan.
Pengaruh transaksi
keuangan terhadap persamaan akuntansi dapat mengakibatkan penambahan atau
pengurangan jumlah dari beberapa variabel (harta, hutang, atau modal). Perubahan
dalam variabel tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.
Transaksi
yang mempengaruhi perubahan harta dengan harta.
b.
Transaksi
yang mempengaruhi perubahan harta dengan hutang.
c.
Transaksi
yang mempengaruhi perubahan harta dengan modal.
d.
Transaksi
yang mempengaruhi perubahan hutang dengan hutang.
e.
Transaksi
yang mempengaruhi perubahan hutang dengan modal.
Untuk memperjelas
penjelasan tersebut perhatikan contoh transaksi berikut :
Contoh 1 :
Transaksi (1)
Amira pada transaksi pertama menyetorkan uangnya sebesar
Rp. 1.000.000,00 ke dalam perusahaan.
Analisis pengaruh transaksi :
Harta perusahaan bertambah sebesar Rp. 1.000.000,00,
diimbangi dengan bertambahnya Modal sebesar Rp. 1.000.000,00.
Pencatatannya dalam persamaan akuntansi adalah :
Penambahan harta dicatat pada posisi sebelah kiri dari
perkiraan harta, sedangkan pencatatan modal dicatat pada posisi sebelah kanan
dari perkiraan Modal.
Harta = Modal
Kas = Modal Amira
1.000.000 = 1.000.000
Transaksi (2)
Perusahaan membeli perlengkapan secara kredit Rp.
100.000,00
Analisis pengaruh transaksi :
Transaksi pembelian perlengkapan ini mengakibatkan Harta
perusahaan bertambah Rp. 100.000,00, diimbangi dengan penambahan Utang karena
belum membayar barang yang seharga Rp. 100.000,00.
Pencatatannya dalam persamaan akuntansi adalah :
Harta = Utang
+ Modal
Peralatan = Utang Usaha + Modal Amira
100.000 = 100.000
Transaksi (3)
Perusahaan membayar utang sebesar Rp. 75.000,00
Analisis pengaruh transaksi :
Transaksi pembayaran utang ini mengakibatkan Harta
perusahaan berkurang, diimbangi pengurangan Utang karena telah dibayar sebesar
Rp. 75.000,00.
Pencatatannya dalam persamaan akuntansi adalah :
Harta = Utang
+ Modal
Kas = Utang Usaha + Modal Amira
(75.000) = (75.000)
Transaksi
(4)
Perusahaan
membayar gaji pegawai sebesar Rp. 150.000,00.
Analisis
pengaruh transaksi :
Transaksi
pembayaran gaji ini mengakibatkan Harta perusahaan berkurang sebesar Rp.
150.000,00 diimbangi dengan pengurangan Modal sebesar Rp. 150.000,00 karena
membayar gaji beban bagi perusahaan, adanya beban mengakibatkan modal
berkurang.
Pencatatannya dalam persamaan akuntansi adalah :
Harta = Utang
+ Modal
Peralatan = Utang Usaha + Modal Amira
150.000 = (150.000)
Transaksi (5)
Perusahaan menerima pendapatan dari usaha tunai sebesar
Rp. 500.000,00
Analisis pengaruh transaksi :
Transaksi penerimaan uang tunai dari pendapatan ini
mengakibatkan Harta perusahaan bertambah sebesar Rp. 500.000,00 diimbangi
dengan penambahan Modal sebesar Rp. 500.000,00 karena memperoleh pendapatan
dari usaha, adanya pendapatan mengakibatkan modal perusahaan bertambah.
Pencatatannya dalam persamaan akuntansi adalah :
Harta = Utang
+ Modal
Peralatan = Utang Usaha + Modal Amira
500.000 = 500.000
Contoh 2 :
Transaksi (1)
Alfin pada transaksi pertama menyetorkan uangnya sebesar
Rp. 1.000.000,00 ke dalam perusahaan.
Analisis dan Pencatatannya :
Setoran uang tunai oleh pemilik ke dalam perusahaan
mengakibatkan Harta perusahaan berupa Kas (cash) sebesar Rp.
1.000.000,00 diimbangi dengan bertambahnya Modal (capital) pemilik
sebesar Rp. 1.000.000,00.
Pencatatan
transaksi ke persamaan akuntansi adalah :
Harta =
Modal
Kas = Modal
Alfin
1.000.000 =
1.000.000
Transaksi (2)
Perusahaan membeli perlengkapan secara tunai Rp.
100.000,00
Analisis dan Pencatatannya :
Transaksi pembelian perlengkapan ini mengakibatkan Harta
perusahaan dalam bentuk Perlengkapan (Supplies) bertambah sebesar Rp.
100.000,00, diimbangi dengan berkurangnya Harta berupa Kas sebesar Rp.
100.000,00, karena mengambil uang tunai dari dalam Kas untuk membayar
perlengkapan tersebut.
Pencatatan transaksi ke dalam persamaan akuntansi adalah
:
Harta + Perlengkapan = Utang + Modal
Kas = Modal
Alfin
(100.000) + 100.000 =
Transaksi (3)
Perusahaan membeli peralatan salon secara kredit Rp.
500.000,00
Analisis dan Pencatatannya :
Transaksi pembelian peralatan salon mengakibatkan Harta
perusahaan bertambah dalam bentuk Peralatan sebesar Rp. 500.000,00 diimbangi
dengan bertambahnya Utang Usaha sebesar Rp. 500.000,00 karena saat membeli
tidak membayar tunai, tapi pembayarannya ditangguhkan.
Pencatatan transaksi ke dalam persamaan akuntansi adalah
:
Harta = Utang
+ Modal
Peralatan = Utang Usaha + Modal Alfin
500.000 = 500.000
Transaksi (4)
Salon Alfin membayar utang atas pembelian peralatan
sebesar Rp 400.000,00
Analisis dan Pencatatan :
Transaksi pembayaran utang menyebabkan kewajiban dalam
bentuk Utang Usaha berkurang sebesar Rp. 400.000,00, diimbangi dengan
bekurangnya harta dalam bentuk Kas
sebesar Rp. 400.000,00.
Pencatatan transaksi ke dalam persamaan akuntansi adalah
:
Harta = Utang
+ Modal
Peralatan = Utang Usaha + Modal Alfin
(400.000) = (400.000)
Transaksi (5)
Salon Alfin menerima pendapatan salon sebesar Rp. 590.000,00
secara tunai.
Analisis dan Pencatatan :
Penerimaan uang tunai dari pendapatan salon menyebabkan
harta dalam bentuk Kas bertambah sebesar Rp. 590.000,00, diimbangi dengan
bertambahnya Modal pemilik berupa pendapatan sebesar Rp. 590.000,00.
Pencatatan transaksi ke dalam persamaan akuntansi adalah
:
Harta = Utang
+ Modal
Kas = Utang Usaha + Modal Alfin
590.000 =
590.000
Transaksi
(6)
Perusahaan Salon Alfin
membayar beban berikut :
-
Gaji pegawai Rp. 150.000,00
-
Sewa ruangan Rp. 100.000,00
-
Rekening listrik Rp. 50.000,00
-
Macam-macam beban Rp. 75.000,00
Analisis
dan Pencatatan :
Transaksi
pengeluaran uang tunai untuk membayar beban-beban menyebabkan harta dalam
bentuk Kas berkurang sebesar Rp. 375.000,00 yang diimbangi dengan bertambahnya
beban berupa Beban Gaji Rp. 150.000,00, Beban Sewa Rp. 100.000,00, Beban
Listrik Rp. 50.000,00, dan Beban rupa-rupa
Rp. 75.000,00.
Pencatatan transaksi ke dalam persamaan akuntansi adalah
:
Harta = Utang
+ Modal -
Beban
Peralatan = Utang Usaha + Modal Alfin -Beban
375.000 = 375.000
Transaksi (7)
Alfin mengambil uang tunai dari kas perusahaan sebesar
Rp. 10.000,00 untuk keperluan pribadinya
Analisis dan Pencatatan :
Transaksi pengambilan uang tunai dari kas perusahaan oleh
Alfin mengakibatkan berkurangnya harta berupa Kas sebesar Rp. 10.000,00,
diimbangi dengan berkurangnya Modal sebesar Rp. 10.000,00.
Pencatatan transaksi ke dalam persamaan akuntansi adalah
:
Harta = Utang
+ Modal
Kas = Utang Usaha + Modal Alfin
10.000 =
10.000
Untuk memperjelas
dan lebih memahami penerapan rumus persamaan akuntansi maka di bawah ini
terdapat contoh ilustrasi transaksi secara lebih terperinci sebagai
berikut :
- Transaksi yang berpengaruh terhadap perubahan harta dengan harta
- Pembelian barang tunai
Contoh: perusahaan membeli perlengkapan kantor secara
tunai Rp 500.000,00
Pengaruh
transaksi:
Harta berupa perlengkapan kantor bertambagh Rp
500.000,00 dan harta berupa kas ( uang tunai ) berkurang Rp 500.000,00
§ Penerimaan
piutang usaha
Contoh:
perusahaan menerima pelunasan piutang usaha dari langganan Rp 500.000,00
Pengaruh
transaksi:
Harta
berupa kas( uang tunai ) bertambah Rp 500.000,00 dan harta berupa piutang
usaha berkurang Rp 500.000,00
§ Penjualan
barang secara tunai
Contoh:
perusahaan menjual peralatan bekas secara tunai
Pengaruh
transaksi:
Harta berupa kas ( uang tunai ) bertambah Rp
500.000,00 dan harta berupa peralatan berkurang Rp 500.000,00
§ Penjualan
barang secara kredit
Contoh: perusahaan menjual mobil secara kredit kepada
Toko ABC Rp 8.000.000,00
Pengaruh
transaksi:
Harta berupa piutang usaha bertambah Rp
8.000.000,00 dan harta berupa mobil berkurang Rp 8.000.000,00
- Transaksi yang berpengaruh terhadap perubahan harta dengan utang
§ Pembelian
barang secara kredit
Contoh:
perusahaan membeli perlengkapan kantor secara kredit dari Toko Rajawali Rp
100.000,00
Pengaruh
transaksi:
Harta berupa perlengkapan kantor bertambah Rp
100.000,00 dan utang berupa utang usaha bertambah Rp 100.000,00
§ Penerimaan
pinjaman dari kreditur
Contoh: perusahaan menerima pinjaman dari bank Rp
1.000.000,00
Pengaruh
transaksi:
Harta berupa kas ( uang tunai ) bertambah Rp
1.000.000,00 dan utang berupa utang bank bertambah Rp 1.000.000,00
§ Pembayaran
utang kepada kreditur
Contoh: perusahaan melunasi utang kepada Toko Rajawali Rp
100.000,00
Pengaruh
transaksi:
Harta berupa kas ( uang tunai ) berkurang Rp
100.000,00 dan utang berupa utang usaha berkurang Rp 100.000,00.
- Transaksi yang berpengaruh terhadap perubahan harta dengan modal
§ Penerimaan
pendapatan secara tunai
Contoh: perusahaan memperoleh pendapatan jasa secara
tunai Rp 200.000,00
Pengaruh
transaksi:
Harta
berupa kas( uang tunai ) bertambah Rp 200.000,00 dan modal
bertambah akhibat penerimaan pendapatan jasa Rp 200.000,00
§ Pembayaran
beban
Contoh:
perusahaan membayaran rekening listrik secara tunai Rp 100.000,00
Pengaruh
transaksi:
Harta
berupa kas( uang tunai ) berkurang Rp 100.000,00 dan modal
berkurang akhibat pembayaran beban listrik Rp 100.000,00
§ Penyetoran
modal atau penambahan investasi
Contoh:
pemilik perusahaan menginvestasikan uang tunai sebagai modal Rp 1000.000,00
Pengaruh
transaksi:
Harta
berupa kas( uang tunai ) bertambah Rp 1.000.000,00 dan modal
bertambah Rp 1.000.000,00
§ Pengambilan
prive ( pengambilan pribadi)
Contoh:
pengambilan uang tunai perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik Rp 200.000,00
Pengaruh
transaksi:
Harta
berupa kas( uang tunai ) berkurang Rp 200.000,00 dan modal
berkurang akhibat pengambilan prive Rp 200.000,00
- Transaksi yang berpengaruh terhadap perubahan utang dengan utang
§ Meminjam
uang untuk membayar hutang
Contoh:
perusahaan memperoleh pinjaman dari bank Rp 1.000.000,00 yang lama digunakan
untuk melunasi utang kepada Toko Merdeka Rp 1.000.000,00
Pengaruh
transaksi:
Utang berupa utangusaha berkurang Rp 1.000.000,00
dan utang berupa Utang Bank bertambah Rp 1.000.000,00
§ Melunasi
utang dengan menandatangani wesel
Contoh:
perusahaan melunasi utang kepada Toko Laju dengan menandatangani promes (wesel)
Rp 300.000,00
Pengaruh
transaksi:
Utang
berupa utangusaha berkurang Rp 300.000,00 dan utang berupa utang
wesel atau wesel bayar bertambah Rp 300.000,00
- Transaksi yang berpengaruh terhadap utang dengan modal
§
Membayar
utang perusahaan dengan uang pribdi
Contoh: perusahaan membayar utang kepada Toko Mekar Sari
dengan menggunakan uang pribadi pemilik perusahaan Rp 500.000,00
Pengaruh
transaksi:
Utang
berupa utangusaha berkurang Rp 500.000,00 dan modal bertambah akhibat penggunaan uang pribadi
untuk keperluan perusahaan Rp 500.000,00
§ Mempertimbangkan
utang beban
Contoh:
sampai pada akhir periode akuntansi masih terdapat utang gaji pegawai yang
belum dibayar Rp 200.000,00
Pengaruh
transaksi:
Utang
berupa utang gaji bertambah Rp 200.000,00 dan modal berkurang
akhibat gaji yang dipertimbangkan Rp 200.000,00
C. Pencatatan
transaksi ke dalam Persamaan Akuntansi
Cara
pencatatan transaksi keuangan ke dalam persamaan akuntansi dapat digambarkan
pada ilustrasi dibawah ini:
Ali
mendirikan usaha dibidang penjahitan dengan nama PENJAHIT RAPI. Untuk keperluan
administrasi pembukuan, Ali mengaddakan pencatatan pada persamaan akuntansi
yang terdiri atas:
Harta : Kas, Piutang Usaha, Perlengkapan,
Peralatan, Akumulasi Penyusutan Peralatan.
Utang : Utang Usaha
Modal : Modal Ali
Transaksi
keuangan yang terjadi pada bulan Januari 1996 adalah sebagai berikut di bawah
ini:
Transaksi 1 :
Pada tanggal 1
Januari 1996 Ali menyetor uang tunai ke dalam kas perusahaan sebagai modal
usaha Rp 750.000,00
Analisis
transaksi :
Kas perusahaan
bertambah Rp 750.000,00 dan modal Ali bertambah Rp 750.000,00
Transaksi 2 :
Pada tanggal 2
Januari 1996 perusahaan membeli mesin jahit dan peralatan jahit lainnya dari
Toko Sahabat Rp 650.000,00. Dari jumlah ini baru dibayar Rp 500.000,00
sedangkan sisanya akan dibayar di kemudian hari.
Analisis
transaksi :
Peralatan
jahit bertambah Rp 650.000,00 kas berkurang Rp 500.000,00 dan utang usaha
bertambah Rp 150.000,00
Transaksi 3 :
Pada tanggal 3
Januari 1996 perusahaan membayar sewa kios untuk bulan Januari 1996 Rp
30.000,00
Analisis
transaksi :
Kas berkurang
Rp 30.000,00 dan modal berkurang akhibat pembayaran sewa kios Rp 30.000,00
Transaksi 4 :
Pada tanggal 4
Januari 1996 perusahaan membeli benang, kancing, resleting dan perlengkapan
jahit lainnya secara tunai Rp 50.000,00
Analisis
transaksi :
Perlengkapan
jahit bertambah Rp 50.000,00 dan kas berkurang Rp 50.000,00
Transaksi 5 :
Pada tanggal 9
Januari perusahaaan memperoleh pendapatan jasa menjahit secara tunai Rp
60.000,00
Analisis transaksi :
Kas bertambah Rp 60.000,00 dan modal Ali
bertambah akhibat penerimaan pendapatan jasa menjahit Rp 60.000,00
Transaksi 6 :
Pada tanggal 14 januari 1996 perusahaan
menyelesaikan jahitan perusahaan konveksi Erlina dengan jasa menjahit yang
diperhitungkan Rp 250.000,00.dari jumlah ini baru diterima pembayaran jasanya
secara tunai Rp 150.000,00 sedangkan sisanya akan diterima di kemudian hari.
Analisis transaksi :
Kas bertambah Rp 150.000,00, piutang
usaha bertanbah Rp 100.000,00 dan modal Ali bertamabah akhibat penerimaan
pendapatan jasa menjahit Rp 250.000,00
Transaksi 7 :
Pada tanggal 15 Januari 1996 perusahaan
membayaran gaji kepada pegawai Rp 30.000,00
Analisis transaksi :
Kas berkurang Rp 30.000,00 dan modal Ali
berkurang atas pembayaran beban gaji pegawai Rp 30.000,00
Transaksi 8 :
Pada tanggal
19 Januari perusahaan memperoleh pendapatan jasa menjahit secara tunai Rp
200.000,00
Analisis
transaksi :
Kas bertambah
Rp 200.000,00 dan modal Ali berkurang atas pendapatan jasa Rp 200.000,00
Transaksi 9 :
Pada tanggal
21 Januari 1996 perusahaan menerima sebagian piutang dari perusahaan konveksi
Erlina Rp 50.000,00
Analisis
transaksi :
Kas bertambah
Rp 50.000,00 dan piutang usaha berkurang Rp 50.000,00
Transaksi 10 :
Pada tanggal 22 Januari 1996 perusahaan
membayar sebagian utangnya kepada Toko Sahabat Rp 100.000,00.
Analisis
transaksi :
Kas berkurang
Rp 100.000,00 dan utang usaha berkurang Rp 100.000,00
Transaksi 11 :
Pada tanggal
25 Januari 1996 Ali sebagai pemilik perusahaan mengambil uang perusahaan untuk
keperluan pribadi Rp 50.000,00
Analisis
transaksi :
Kas berkurang
Rp 50.000,00 dan modal Ali berkurang akhibat pengambilan prive Rp 50.000,00
Transaksi 12 :
Pada tanggal
31 Januari 1996 persediaan perlengkapan jahitan yang ada di perusahaan tinggal
Rp 30.000,00
Analisis
transaksi :
Nilai
perlengkapan menurut catatan Rp
50.000,00

Perlengkapan yang telah habis digunakan Rp
20.000,00
Nilai perlengkapan yang telah habis ini
mengakhibatkan perlengkapan berkurang Rp 20.000,00 dan modal Ali berkurang Rp
20.000,00 akhibat beban pemakaian perlengkapan.
Transaksi 13 :
Pada tanggal
31 Januari 1996 penyusutan peralatan jahit ditetapkan Rp 10.000,00
Analisis
transaksi :
Akumulasi penyusutan peralatan bertambah
Rp 10.000,00 dan modal Ali berkurang Rp10.000,00 akhibat penetapan beban
penyusutan peralatan. Akumulasi penyusutan peralatan merupakan unsur yang
mengurangi nilai peralatan.
Secara keseluruhan
transaksi keuangan yang terdapat pada PENJAHIT RAPI selama bula Januari 1996
dapat dicatat dalam persamaan akuntansi pada halaman berikut
PENJAHIT RAPI
Persamaan Akuntansi


Tanggal
|
Harta
|
Utang + Modal
|
Keterangan
|
||||||
Kas
|
Piutang Usaha
|
Perlengkapan
|
Peralatan
|
Akum. Penyusutan
|
Utang Usaha
|
Modal Ali
|
|||
1996
|
1
|
Rp750.000,00
|
Rp750.000,00
|
Penyetoran Modal
|
|||||
Januari
|
2
|
(Rp500.000,00)
|
Rp650.000,00
|
Rp150.000,00
|
|||||
Rp250.000
|
Rp650.000,00
|
Rp150.000,00
|
Rp750.000,00
|
||||||
3
|
(Rp30.000)
|
(Rp30.000,00)
|
Beban sewa
|
||||||
Rp220.000
|
Rp650.000,00
|
Rp150.000,00
|
Rp720.000,00
|
||||||
4
|
(Rp50.000,00)
|
Rp50.000,00
|
|||||||
Rp170.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp650.000,00
|
Rp150.000,00
|
Rp720.000,00
|
|||||
9
|
Rp60.000,00
|
Rp60.000,00
|
Pendapatan Jahit
|
||||||
Rp230.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp650.000,00
|
Rp150.000,00
|
Rp780.000
|
|||||
14
|
Rp150.000,00
|
Rp100.000,00
|
(Rp250.000,00)
|
Pendapatan Jahit
|
|||||
Rp380.000,00
|
Rp100.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp650.000,00
|
Rp150.000,00
|
Rp1.030.000
|
||||
15
|
(Rp30.000,00)
|
(Rp30.000,00)
|
Beban Gaji
|
||||||
Rp350.000,00
|
Rp100.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp650.000,00
|
Rp150.000,00
|
Rp1.000.000,00
|
||||
19
|
Rp200.000,00
|
Rp200.000,00
|
Pendapatan Jahit
|
||||||
Rp550.000,00
|
Rp100.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp650.000,00
|
Rp150.000,00
|
Rp1.200.000,00
|
||||
21
|
Rp50.000,00
|
(Rp50.000,00)
|
|||||||
Rp600.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp650.000,00
|
Rp150.000,00
|
Rp1.200.000,00
|
||||
22
|
(Rp100.000,00)
|
(Rp100.000,00)
|
|||||||
Rp500.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp650.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp1.200.000,00
|
||||
25
|
(Rp50.000,00)
|
(Rp50.000,00)
|
Prive Ali
|
||||||
Rp450.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp650.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp1.150.000,00
|
||||
31
|
(Rp20.000,00)
|
(Rp20.000,00)
|
beban perlengkapan
|
||||||
Rp450.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp30.000,00
|
Rp650.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp1.130.000,00
|
||||
31
|
Rp10.000,00
|
(Rp10.000,00)
|
beban peny. Peralatan
|
||||||
Rp450.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp30.000,00
|
Rp650.000,00
|
Rp10.000,00
|
Rp50.000,00
|
Rp1.120.000,00
|
|||
Rp1.170.000,00
|
Rp1.170.000,00
|
saya punya kasus dalam persamaan akuntansi. apa Mbak Asmaul bisa bantu ?
BalasHapusTitanium Pipe | Stainless Steel T.V. Manufacturer
BalasHapus› Titanium-T-V-Manufacture-In- chi titanium flat irons titanium wedding band › aftershokz titanium Titanium-T-V-Manufacture-In- titanium razor Titanium-T-V-Manufacture-In- titanium rod in leg