BAB
I
SEKTOR
DAN TANGGUNG JAWAB INDUSTRI
Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia,
karangan J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas,
dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang
profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti (1) bersifat profesi
(2) memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan, (3)
beroleh bayaran karena keahliannya itu. Dari definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa profesionalisme memiliki dua kriteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan
(bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan.
Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki
dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang
tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya. Hal itu berlaku
pula untuk profesionalisme guru.
Profesionalisme berasal dan kata profesional yang mempunyai
makna yaitu berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme adalah tingkah laku,
keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional (Longman, 1987).
“Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap
mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Seorang guru yang memiliki
profesionalisme yang tinggi akan tercermin dalam sikap mental serta komitmenya
terhadap perwujudan dan peningkatan kualitas professional melalui berbagai cara
dan strategi. Ia akan selalu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman sehingga keberadaannya senantiasa memberikan makna
proesional.Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh
setiap eksekutif yang baik. Ciri-ciri profesionalisme:
Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai
oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri-ciri profesionalisme:
1.
Punya
ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan
peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan
dengan bidang tadi
2.
Punya
ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka
di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan
terbaik atas dasar kepekaan
3.
Punya
sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
4.
Punya
sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang
terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya
Prinsip-prinsip perilaku
profesionalisme :
a.
Tanggung
jawab
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional
hendaklah melaksanakan pertimbangan professional dan moral seluruh keluarga.
b.
Kepentingan
publik
Harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani
kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik
c.
Integritas
Untuk mempertahankan dan memperluas publik maka harus
melaksanakan seluruh tanggung jawab professional.
d.
Obyektifitas
dan Independent
Seseorang professional harus mampu mempertahankan
obyektifitas dan bebas dari konflik.
e.
Kecermatan
dan keseksamaan
Anggota harus mengamati standar teknis dan standar etnik
profesi.
f.
Lingkup
dan sifat produk jasa
Seseorang professional dalam praktik publik harus mengamati
prinsip perilaku professional dalam menentukan lingkup dan sikap produk dan
jasa yang diberika.
A. Mengidentifikasi sector danTanggung
jawab industri
1.
Pengertian Perusahaan Industri
Perusahaan
Industri merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku (raw material)menjadi
barang jadi (Finished Goods). Misalnya, Kapas diolah perusahaan industry
menjadi pakaian. Barang jadi tersebut kemudian dijual setelah sebelumnya
disimpan sementara di gudang penyimpanan. Kegiatan mengolah bahan baku menjadi
barang jadi disebut proses produksi.
Berikut
beberapa factor yang menentukan bidang usaha perusahaan industry.
a.
Tanah
b.
Bahan Baku
c.
Transportasi
d.
Pemasaran
e.
Tenaga Kerja
f.
Tenaga penggerak
3.
Jenis-jenis Usaha dalam Bidang Ekonomi
a. Agraris
Usaha
dibidang Agraris menggunakan lahan tanah sebagai factor produksi utama.
Misalnya pertanian, perkebunan dan peternakan.
b.
Industri
Usaha
dibidang industry merupakan jenis usaha yang mengolah bahan mentah menjadi
bahan jadi, bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, dan bahan setengah jadi
menjadi bahan jadi.
c.
Perdagangan
Usaha
dalam bidang perdagangan adalah jenis usaha menjual barang-barang produksi
kepada pihak lain tanpa mengolah bahan tersebut. Misalnya pedagang beras, bahan
bangunan dan makanan.
d.
Jasa
Usaha
bidang jasa adalah jenis usaha yang tidak menghasilkan benda melainkan
memberikan pelayanan kepada pihak lain sesuai kebutuhan. Misalnya guru, dokter,
dan paramedic.
4.
Pengelolaan Usaha
a.
Usaha yang dikelola sendiri/perorangan
Kelebihan dari usaha yang dikelola sendiri adalah :
1) Pemilik
bebas mengatur usahanya
2) Semua
keuntungan dapat dinikmati sendiri
3) Rahasia
perusahaan terjamin
Sedangkan kekurangannya sebagai berikut :
1) Modal
terbatas
2) Tenaga
terbatas
3) Kesinambungan
usaha kurang terjamin
4) Resiko
ditanggung sendiri
b.
Usaha dikelola kelompok
1)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN
digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :
a) Perusahaan
Jawatan (Perjan)
Perusahaan yang bertujuan
memberikan pelayanan pada masyarakat dan bukan semata-mata mencari keuntungan.
b) Perusahaan
Umum (Perum)
Perusahaan yang bertujuan
memberikan pelayanan pada masyarakat dan mencari keuntungan.
c) Perusahaan
Perseroan (Persero)
Perusahaan yang modalnya terdiri
atas sahan-saham yang sebagian sahamnya dimiliki Negara dan sebagian lagi
swasta.
2)
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
a)
Firma (Perusahaan Persekutuan)
Firma
adalah badan usaha yang dimiliki oleh paling sedikit dua orang dan resiko
ditanggung bersama.
b)
Persekutuan Komanditer (CV)
CV
adalah badanusaha yang modalnya dimiliki oleh beberapa orang. Dalam CV terdapat
dua macam keanggotaan yaitu anggota aktif dan pasif. Anggota aktif bertanggung
jawab penuh terhadap jalannya perusahaan. Anggota pasif hanya sebatas pemilik
modal.
c) Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah badan usaha yang modalnya
dihimpun dari beberapa orang melalui penjualan saham. Saham adalah surat tanda
bukti keikutsertaan menjadi pemilik perusahaan.
d) Koperasi
Koperasi adalah badan usaha bersama
yang memiliki organisasi berdasarkan atas asas kekeluargaan yang bertujuan
mensejahterakan anggotanya.
B.
Menerapkan Pedoman , Prosedur, dan Aturan kerja
1. Pedoman kerja yang efisien
• Bekerja berdasarkan/sesuai rencana
• Menyusun rangkaian
pekerjaan menurut urutan yang tepat
• Biasakanlah memulai
& menyelesaikan pekerjaan dengan segera
• Bila mungkin
kerjakan pekerjaan beberapa sekaligus
• Menyusun sistem
kerja yang otomatis.
• Menyimpan
benda/alat-alat
yang mudah diambil
• Biasakan mengambil
keputusan segera
• Buat catatan untuk
membantu ingatan
• Biasakan melimpahkan
tugas & wewenang kepada bawahan.
Dalam suatu
organisasi upaya untuk menciptakan disiplin selain melalui tata
tertib/peraturan yg jelas, juga harus ada penjabaran tugas dan wewenang yang
jelas, tata kerja yang sederhana yg mudah diketahui setiap anggota organisasi
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat
didefinisikan sebagai mekanisme formal dan pengelolaan organisasi yang
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan
antarafungsi- fungsi, bagian-bagian, posisi-posisi atau orang-orang yang
mempunyai kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi.
entuk-bentuk Oranisasi Perusahaan
Berdasarkan pola hubungan kerja, lintas wewenang,
dan tanggung jawab, organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu
organisasi garis/lini, organisasi fungsional, organisasi garis dan staf.
Direktur
|
Staff
|
Staff
|
Kabag pemasaran
|
Kabag Keuangan
|
Kabag
Produksi
|
Kabag Personalia
|
Syarat-syarat
Personal
a. Prasyarat pengetahuan
Syarat pengetahuan mencakup pengetahuan yang
mendasari sesuatu profesi tertentu. Syarat pengetahuan pada saat ini masih
diukur dengan tingkat pendidikan seseorang dengan menunjukkan apa yang disebut
STTB atau ijazah.
b. Prasyarat Ketrampilan
Syarat Ketrampilan berarti tuntutan untuk dapat
melakukan sesuatu dengan cermat dan berhasil.
c. Prasyaratan Kepribadian
Ciri-ciri itu dapat dikenali dari hal-hal berikut :
1. Sikap
badan ketika duduk, berjalan, dan berbicara
2. Sifat
bersih dan rapi
3. Sikap
luwes dan berbusana serasi
4. Sifat
yang bertalian dengan kesehatan diri
5. Sifat
yang berkaitan dengan kemampuan dan ketrampilan kerja.
6. Sifat
kerohanian
Pengertian
SOP
- Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
- SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
Tujuan
SOP
- Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
- Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
- Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
- Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
- Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
Fungsi
:
- Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
- Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
- Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
- Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
- Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
Kapan
SOP diperlukan
1. SOP harus sudah ada sebelum suatu
pekerjaan dilakukan
2. SOP digunakan untuk menilai apakah
pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik atau tidak
3. Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan
revisi jika ada perubahan langkah kerja yang dapat mempengaruhi lingkungan
kerja.
Keuntungan
adanya SOP
- SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten
- Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan
- SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk mengukur kinerja pegawai.
Dalam
menjalankan operasional perusahaan , peran pegawai memiliki kedudukan dan
fungsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar-standar
operasi prosedur sebagai acuan kerja secara sungguh-sungguh untuk menjadi
sumber daya manusia yang profesional, handal sehingga dapat mewujudkan visi dan
misi perusahaan
C.
Mengelola Informasi
1.
Pengertian Informasi
·
Menurut Gordon
B. Davis dalam bukunya Management Information System : conceptual fundations,
structures, and development menyebut informasi sebagai data yang telah diolah
menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat
dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.
·
Menurut Barry
E Cushing dalam buku Accounting Information System and Bussines Organization
dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan
datayang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerima.
·
Practise
mengungkapnan informasi sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
·
Menurut Robert
N Anthony dan John dearden menyebutkan informasi sebagai suatu kenyataan, data,
item yang menambah pengetahuan bagi penggunannya.
Dari keempat pengertian tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data menjadi bentuk yang
lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
2.
Syarat – Syarat informasi
Adapun syarat-syarat tentang
informasiyang baik adalah mempunyai syarat :
1.
Ketersediaan (availability), informasi
tersebut harus dapat diperoleh bagiorang yang hendak memanfaatkannya
2.
Mudah dipakai (comprehensibility),
informasi tersebut harus dapat dipakaioleh pembuat keputusan
3.
Relevan, dalam konteks organisasi
informasi yang diperlukan adalah yangrelevan dengan permaslahan, misi dan
tujuan organisasi
4.
Bermanfaat, konsekuensi dari syarat
relevan adalah bahwa informasi tersebutharus bermanfaat
5.
Tepat waktu, informasi harus ada pada
situasi yang diperlukan atau tepatwaktu
6.
Keandalan (reliability), informasi harus
didapat dari sumber yang dapatdiandalkan kebenarannya
7.
Akurat, syarat ini mengharuskan bahwa
informasi bersih dari kesalahan dankekeliruan
8.
Konsisten, informasi tidak boleh
mengandung kontradiksi di dalampenyajiannya karena konsisten merupakan syarat
penting bagi dasarpengambilan keputusan
Pemimpin merupakan seorang manajer yang
membawahi sebuah lembagapendidikan atau organisasi. Seorang pakar Edwin
Ghiselli mengemukakantentang sifat-sifat tertentu untuk kepemimpinan efektif,
sebagai berikut:
1.
Kemampuan dalam kedudukannya sebagai
pengawas atau pelaksana fungsifungsidasar manajemen, terutama pengarahan dan
pengawasan pekerjaanorang lain
2.
Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan
mencakup pencarian tanggungjawab dan keinginan sukses
3.
Kecerdasan, mencakup kebijakan,
pemikiran kreatif dan daya pikir
4.
Ketegasan (decisiveness), atau kemampuan
untuk membuat keputusankeputusandan memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan
tepat
5.
Kepercayaan diri, atau pandangan
terhadap dirinya sebagai kemampuan untukmenghadapi masalah
6.
Inisiatif, atau kemampuan untuk
bertindak tidak tergantung, mengembangkanserangkaian kegiatan dan menemukan
cara-cara baru atau inovasi.
Untuk
mendapatkan kepemimpinan yang efektif setidaknya seorangpemimpin harus dapat
berusaha untuk memenuhi sifat-sifat seperti yang tersebutdi atas. Oleh sebab
itu, untuk mendukung hal tersebut seorang pemimpin harusmendapatkan informasi
yang valid dan akurat.Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dalam memimpin
danuntuk mempengaruhi seseorang sebagai salah satu cara pengawasan dalam
sebuahorganisasi atau lembaga pendiikan. Hal tersebut dapat didukung dengan
adanyaintelegensi yang tinggi mencakup kecerdasan, yang dimiliki seorang
pemimpin.Kepemimpinan sendiri merupakan suatu tugas yang besar karena dituntut
untukmembawahi orang-orang yang berbeda karakter dan pendapatnya.
Selainintelegensi, proses kepemimpinan harus ada ketegasan dan seorang
pemimpinuntuk proses pengambilan sebuah keputusan. Ketegasan tersebut akan ada,
jikakepercayaan dari yang dimiliki serang pemimpin saangat tinggi karena
denganadanya kepercayaan tersebut seorang pemimpin akan rasional dan
bijaksanadalam menjalankan kepemimpinan sebagai suatu proses dalam suatu
lembaga.
3.
Peranan Informasi dalam Kualitas Produk dan Jasa
Kualitas didefinisikan dalam banyak cara. Menurut
James Martin, konsultan computer terkenal, mendeskripkan kualitas perangkat
lunak sebagai tepat waktu, sesuai anggaran dan memenuhi kebutuhan pemakai.
Definisi kualitas yang paling sederhana adalah “kesesuaian dengan spesifikasi
pelanggan”, bukan jumlah kriteria yang ditetapkan perusahaan.
a.
Dimensi Kualitas produk
1) Kinerja
2) Features
3) Keandalan
4) Kesesuaian
5) Daya
Tahan
6) Kemudahan
perbaikan
7) Keindahan
8) Persepsi
terhadap kualitas
b.
Dimensi Kualitas Jasa
1)
Berwujud
2)
Keandalan
3)
Responsif
4)
Kepastian
5)
Empaty
4. Manajemen
Manajemen dalam
arti yang sederhana adalah pengelolaan. Tentunya pengelolaan ini melibatkan
banyak unsur. Menurut G.R Terry unsur dari manajemen adalah sebagai berikut :
a.
Man (manusia)
b.
Money (uang)
c.
Matherial (bahan-bahan)
d.
Methode (metode)
e.
Machine (mesin)
f.
Market (pasar)
Sedangkan
fungsi-fungsi manajemen sendiri terdiri sebagai berikut :
a.
Planning (perencanaan)
b.
Organizing (pengorganisasian)
c.
Actuating (penggerakan)
Manajemen kualitas adalah konsep yang menyatakan
bahwa perusahaan dapat mencapai tingkat kualitas yang diinginkan pada proses,
produk, dan jasanya dengan mengikuti praktik-praktik manajemen fundamental.
5. Pengertian dan fungsi komunikasi
dalam Informasi di Perusahaan
Komunikasi menurut kamus besar
Bahasa Indonesia (Balai Pustaka 2002) artinya perhubungan, pengiriman, dan
penerimaan pesan atau antara dua orang atau lebih, sehingga pesan yang dimaksud
mudah dipahami. Sedangkan menurut Ensiklopedia Administrasi, pengertian
komunikasi adalah suatu proses penyampaian ide suatu sumber berita ke suatu
tempat tujuan.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa dasar komunikasi mempunyai tujuan, dimulai dari suatu pikiran
dan ide. Dalam hal ini terdapat dua dasar ketrampilan, yaitu sebagai berikut :
a.
Ketrampilan menyampaikan, yaitu
ketrampilan berbicara, menulis, dan mengarang serta memberi isyarat.
b.
Ketrampilan menerima, yaitu ketrampilan
mendengarkan dan membaca serta membaca isyarat.
6. Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah unsur
atau bagian yang berperan dalam proses komunikasi dapat terwujud, maka
diperlukan adanya unsur-unsur komunikasi. Oleh karena itu, bila salah satu
unsur – unsur komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak dapat terjadi atau
berjalan lancer. Unsur-unsur komunikasi sebagai berikut :
a.
Komunikator
Komunikator
merupakan orang yang menyampaikan pesan, ide, pernyataan, keinginan dan
pernyataan.
b.
Komunikan
Adalah
orang yang menerima ide, pesan, penyataan, pertanyaan dan keinginan dari
komunikator.
c.
Pesan
Pesan
adalah ide, keinginan dari komunikator yang didukung oleh lambing.
d.
Saluran (media)
Sarana
atau media yang menunjang pesan bila komunikasi jauh tempatnya atau banyak
jumlahnya.
e.
Umpan balik (feed back)
Pengaruh
dari adanya pesan yang disampaikan melalui mimic atau perkataan.
f.
Enkode
Adalah
proses pengantar pesan
g.
Dekode
Adalah
proses penerimaan pesan.
7. Efek yang timbul dari berkomunikasi
a.
Efek kognitif
Pesan
yang disampaikan menyebabkan komunikan menjadi tahu.
b.
Efek efektif
Pesan
yang disampaikan komunikator, tidak hanya menjadikan komunikan tahu, namun
membuat komunikan tergerak hatinya, sehingga menimbulkan perasaan tertentu
seperti marah, kecewa, gembira, terharu dan bangga.
c.
Efek behavioral
Pesan
yang disampaikan kepada komunikan selain menjadi tahu dan tergerak hatinya,
komunikan melakukan suatu tindakan. Tanggapan pesan yang disampaikan sangat
penting bagi komunikator untuk mengetahui pesan yang diterima oleh komunikan
mencapai sasaran atau tidak. Dengan kata lain apakah komunikan
menginterprestasikan pesan yang diterima sesuai dengan maksud dari komunikator.
BAB
II
KOMPETENSI
PERSONAL
A.
Merencanakan
Pekerjaan dengan Menerapkan waktu dan sumber daya
1. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab
personal
Pekerjaan
kantor (office work) disebut juga clerical work, paper work atau administrasi
tata usaha. Setiap tugas pokok dalam instansi maupun dan dalam bentuk apapun
perlu didukung oleh pelayanan perkantoran.
Pada
dasarnya, tata usaha adalahtugas
pelayanan tentang keterangan-keterangan yang terwujud dalam enam pola
kegiatan sebagai berikut :
a. Menghimpun,
yaitu kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan
yang terjadi sejak keterangan belum ada atau berserakan dimana-mana menjadi
keterangan yang siap dipergunakan.
b. Mencatat,
yaitu kegiatan yang membutuhkan alat tulis untuk mengelola
keterangan-keterangan yang diperlukan sehingga terwujud tulisan yang dibaca,
dikirim dan disimpan.
c. Mengolah
yaitu mengelola keterangan dengan cara dan alat tertentu, sehingga terwujud
dalam bentuk yang lebih berguna.
d. Menggandakan
yaitu kegiatan memperbanyak dengan cara dan alat tertentu, sehingga mencapai
jumlah yang diperlukan.
e. Mengirim
yaitu kegiatan menyampaikan sesuatu dengan perantaraan dari satu pihak ke pihak
lain.
f. Menyimpan
yaitu kegiatan meletakkan sesuatu di tempat tertentu yang aman agar tidakh
ilang atau rusak.
2. Perencanaan Pengadaan Personal
a. Perencanaan
pengadaan
Tugas perencanaan pengadaan
personal kantor bagi suatu organisasi atau perusahaan merupakan salah satu
tugas manajemen personalia.
b. Sumber-sumber
tenaga kerja
1) Sumber
dari luar perusahaan (eksternal)
Perekrutan tenaga kerja dari luar
berarti mengambil tenaga kerja dari instansi atau individu diluar perusahaan.
Tenaga dari luar dapat diperoleh dengancara-cara seperti berikut :
a) Perusahaan,
dalam hal ini bagian kepegawaian, menghubungi pegawai yang mempunyai saudara
atau family yang sedang mencari pekerjaan.
b) Pelamar
datang sendiri ke kantor/perusahaan
c) Perusahaan
menghubungi lembaga-lembaga pendidikan, perguruan tinggi dan tempat-tempat
pelatihan kerja.
d) Perusahaan
menghubungi instansi pemerintah.
e) Melalui
kontak sehari-hari secara pribadi
f) Perusahaan
memasang advertensi di surat-surat kabar
2) Sumber
dari dalam perusahaan (internal)
Sumber tenaga kerja dari dalam
adalah tenaga kerja yang diambil dari dalam perusahaan. Perekrutan dengan cara
ini merupakan usaha untuk sebagai berikut :
a) Pengembangan
karier
b) Promosi
biasa atau kenaikan jabatan dilingkungan yang sama
c) Promosi
mutasi atau kenaikan jabatan disertai perpindahan ke unit lain
c. Langkah-langkah
seleksi personal kantor
Kebijakan seleksi tentang kerja
mencakup hal-hal berikut :
1) Penarikan
tenaga kerja
2) Klasifikasi
tenaga kerja
3) Tes
dan wawancara
d. Program
Pengenalan
Suatu program pengenalan mencakup
empat hal utama yaitu aspek kehidupan organisasi, kepentingan pegawai baru,
ruang lingkup tugas, dan perkenalan.
3. Pengembangan Personal
a.
Arti pengembangan
Wexley dan Yuki
berpendapat bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan istilah-istilah yang
berhubungan dengan usaha-usaha berencana yang diselenggarakan untuk mencapai
penguasaan skill, pengetahuan, dan sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi.
b.
Komponen-komponen pelatihan dan pengembangan
·
Tujuan dan sasaran pelatihan dan
pengembangan harus jelas dan dapat diukur.
·
Para pelatih harus memiliki kualifikasi
handal
·
Materi pelatihan dan pengembangan harus
sesuai tujuan
·
Metode pelatihan dan pengembangan harus
sesuai dengan tingkat kemampuan
·
Peserta harus memenuhi persyaratan
c.
Prinsip-prinsip perencanaan pelatihan
dan pengembangan
·
Materi harus diberikan secara bertahap
·
Tahapan-tahapan tersebut harus
disesuaikan dengan tujuan
·
Penatar harus mampu memotivasi dan
meyebar respon
·
Adanya penguat (reinforcement)
·
Menggunakan konsep shaping perilaku
d.
Tujuan pelatihan dan pengembangan
·
Meningkatkan penghayatan jiwa dan
ideology
·
Meningkatkan produktivitas
·
Meningkatkan kualitas kerja
·
Meningkatkan ketetapan perencanaan
sumber daya manusia
·
Meningkatkan sikap moral dan semangat
kerja
·
Meningkatkan rangsangan agar pegawai
mampu berprestasi maksimal
·
Meningkatkan kesehatan dan keselamatan
kerja
·
Menghindarkan keusangan
·
Meningkatkan perkembangan pegawai
4.
Mutasi dan Promosi
a. Mutasi
Mutasi adalah
kegiatan memindahkan pegawai dari unit/bagian yang kelebihan tenaga ke
unit/bagian yang kekurangan tenaga atau yang memerlukan. Manfaat mutasi sebagai
berikut
·
Memenuhi kebutuhan tenaga di bagian/unit
yang kekurangan tenaga, tanpa merekrut tenaga dari luar.
·
Memenuhi keinginan pegawai sesuai dengan
minat dan bidang tugas masing-masing
·
Memberi jaminan kepada pegawai bahwa
mereka yakin tidak akan diberhentikan, karena kekurangan kemampuan
·
Memberikan motivasi kepada pegawai
·
Mengatasi rasa bosan pegawai pada
pekerjaan, jabatan dan tempat kerja yang sama
b.
Promosi
Promosi berarti kemajuan, maju ke
depan, pemberian status dan penghargaan yang lebih tinggi. Manfaat promosi
sebagai berikut :
·
Motivasi pegawai
·
Meningkatkan semangat dan gairah pegawai
·
Mengisi formasi jabatan
·
Menjamin keyakinan para pegawai
B.
Mengelola
Kompetensi Personal
1. Konsep
Dasar Sistem Produksi
Sistem produksi adalah serangkaian
aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau mengubah sejumlah masukan (input)
menjadi sejumlah pengeluaran (output) yang memiliki nilai tambah. Pengolahan yang
terjadi dapat berupa fisik maupun non fisik.sedanngkan nilai tambah adalah
nilai dari pengeluaran yang bertambah, dalam pengertian nilai guna atau nilai
ekonomisnya. Proses produksi ini bisa digambarkan dalam bentuk bagan input
output. Gambar di atas menunjukkan bahwa elemen-elemen utama dalam sistem
produksi adalah input, proses transformasi dan output. Proses transformasi akan
mengubah masukan/input menjadi pengeluaran/output. Proses ini biasanya
dilengkapi dengan kegiatan umpan balik untuk memastikan bahwa keluaran yang
diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Tidak menutup kemungkinan bahwa proses
transformasi ini juga dipakai sebagai pengendali sistem produksi, agar mampu
meningkatkan perbaikan terus-menerus.
Sistem produksi memiliki komponen atau
elemen struktural yang membentuk sistem produksi, terdiri dari material, mesin
dan peralatan, tenaga kerja, modal, energy, informasi, tanah dan lain-lain.
Elemen fungsional terdiri dari supervise, perencanaan, pengendalian,
koordinasi, dan kepemimpinan. Elemen fungsional berkaitan dengan manajemen dan
organisasi.
2. Input
Dalam sistem produksi terdapat
beberapa input sebagai berikut :
a. Tenaga
Kerja
Operasi sistem produksi membutuhkan
intervensi manusia dan orang-orang yang terlibat dalam sistem produksi yang
dianggap sebagai input tenaga kerja.
b. Mesin
Untuk mengubah bahan baku menjadi
produk jadi, maka sebuah sistem produksi membutuhkan mesin.
c. Material
Agar sistem produksi dapat
menghasilkan produk manufaktur, diperlukan material atau bahan baku.
d. Modal
Operasional sistem produksi
membutuhkan modal. Fasilitas peralatan, mesin produksi, bangunan pabrik, gudang
dan lain-lain dianggap sebagai barang modal.
e. Metode
Aktivitas sistem produksi untuk
mengubah material menjadi barang jadi memerlukan teknologi. Teknologi tersebut
harus bisa dioperasikan. Cara untuk mengoperasikan teknologi disebut dengan
metoda.
f. Energi
Mesin-mesin produksi dan aktivitas
produksi dan aktivitas pabrik lainnya membutuhkan energy untuk menjalankan
aktivitas itu. Berbagai macam bahan bakar, minyak pelumas, tenaga listrik, air
untuk keperluan pabrik, dll, dianggap sebagai input energy.
g. Informasi
Dalam industry modern, informasi
telah dipandang sebagai input. Berbagai macam informasi tentang kebutuhan
pelanggan, kuantitas permintaan pasar, perilaku pesaing, dll, dianggap sebagai
input informasi.
h. Manajerial
Sistem industry modern yang berada
dalam lingkungan pasar global yang sangat kompetitif dibutuhkan supervise,
perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan yang efektif untuk
meningkatkan performansi sistem itu secara terus menerus.
i.
Tanah
Sistem produksi manufaktur
membutuhkan lokasi untuk mendirikan pabrik, gudang dan lain-lain.
3. Proses
Transformasi
Proses transformasi dalam sistem
produksi dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari tenaga kerja,
material, informasi, metode kerja, dan mesin atau peralatan, dalam suatu
lingkungan, untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk agar dapat dijual
dengan harga kompetitif di pasar. Contoh proses transformasi, bayangkan sebuah
pabrik perakitan mobil yang menggunakan bahan baku dalam bentuk parts dan
komponen. Material ini secara bersama-sama dengan peralatan modal, tenaga
kerja, energy, informasi, manajerial, dan lain-lain, ditransformasikan menjadi
mobil. Suatu tugas atau aktifitas dikatakan memiliki nilai tambah apabila
penambahan beberapa input pada tugas itu akan memberikan nilai tambah produk
sesuai dengan keinginan konsumen.
Contoh dari tugas yang memiliki
nilai tambah seperti berikut :
a. Pengoperasian
peralatan bor untuk mengubah sepotong logam tanpa cacat
b. Pengujian
material untuk menyakinkan bahwa material itu sesuai standar yang ditetapkan.
c. Menerbangkan
sebuah pesawat terbang dengan baik.
4. Output
Output dari proses dalam sebuah
sistem produksi dapat berupa barang atau jasa yang disebut sebagai produk.
Selain produk hasil output dari sebuah sistem produksi adalah limbah dan
informasi. Pengukuran karakteristik output sebaiknya mengacu kepada kebutuhan
pelanggan dalam pasar. Berikut ini beberapa contoh sistem produksi jasa dan
manufaktur.
No
|
Sistem
|
Input
|
Output
|
1
|
Bank
|
Karyawan,
fasilitas gedung dan peralatan kantor, modal energy, informasi, manajerial
dan lain-lain.
|
Pelayanan
finansial bagi nasabah.
|
2
|
Rumah
sakit
|
Dokter,
perawat, fasilitas gedung dan peralatan medic, laboratorium, modal, energy,
informasi, manajerial dan lain-lain.
|
Pelayanan
medic bagi pasien dan lain-lain.
|
3
|
Rumah
makan
|
Koki,
pelayanan, bahan, peralatan, bumbu, modal, energy, informasi, manajerial dan
lain-lain
|
Pelayanan
makanan, hiburan dan kenyamanan.
|
5. Produktifitas
Kerja
Pengertian
produktivitas secara umum adalah rasio antara output dibagi dengan input.
Sementara pendekatan dalam studi produktivitas seringkali hanya menekankan pada
aspek ekonomi tertentu saja. Kenyataannya, studi produktivitas juga mencakup
aspek-aspek non ekonomi, yang kadang-kadang lebih besar peranannya dalam
peningkatan produktivitas. Aspek-aspek non ekonomi, seperti manajemen dan
organisasi, kualitas kerja,motivasi dan lain sebagainya yang berperan dalam
menggerakkan, mendorong dan mengkoordinasikan para individu atau kelompok
indvidu lain yang terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan pada setiap unit
ekonomi untuk bekerja leboih efektif dan efisien.
Rumus
yang digunakan untuk menghitung produktivitas total sebagai berikut :
Produktivitas
total digunakan untuk mengukur perubahan efisiensi dari kegiatan operasi. Untuk
mengukur perubahan produktivitas total dalam suatu periode waktu, semua factor
yang berkaitan dengan kuantitas keluaran dan masukan yang dipakai selama
periode tadi diperhitungkan. Factor-faktor itu meliputi manusia, mesin, modal,
material, dan energy. Jika yang dihitung sebagai masukan hanya komponen
tertentu saja, maka disebut produktivitas parsial. Rumus yang digunakan sebagai
berikut:
Produktivitas
akan meningkat jika :
a. Keluaran
meningkat, tapi masukan tetap atau menurun
b. Keluaran
tetap, tetapi masukan menurun
c. Keluaran
meningkat dan masukan meningkat, tetapi perbedaan keluaran lebih besar dari
kenaikan masukan.
Produktivitas
dapat diukur dalam berbagai bentuk. Tabel menunjukkan contoh ukuran
produktivitas dalam berbagai bentuk seperti berikut :
a. Ukuran
produktivitas nomer ukuran produktivitas
1) Jumlah
produksi/penggunaan tenaga kerja
2) Jumlah
produksi/penggunaan material
3) Jumlah
produksi/penggunaan energy
4) Jam
kerja actual/jam kerja standar
5) Jam
kerja setup produksi/jam kerja actual produksi
6) Jumlah
produk cacat/jumlah produksi
b. Factor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas
Pada hakikatnya produktivitas kerja
akan banyak ditentukan oleh dua factor :
1) Faktor
teknis merupakan factor yang berhubungan dengan pemakaian dan penerapan
fasilitas produksi secara lebih baik, penerapan metode kerja yang lebih efektif
dan efesien, dan atau penggunaan bahan baku yang lebih ekonomis.
2) Factor
manusia merupakan factor yang mempunyai pengaruh terhadap usaha-usaha yang
dilakukan manusia didalam menyelesaikan pekerjaan. Factor ini meliputi sikap
mental, motivasi, disiplin, dan etos kerja.
c. Cara
mengukur Produktivitas Kerja
Suatu
kelompok kerja terdiri dari tenaga kerja, pada bulan pertama mampu menghasilkan
produk sebesar 900 unit. Dalam satu bulan mereka bekerja selama 25 hari, dan
tiap hari bekerja selama 8 jam. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
sebesar 400 unit. Bulan berikutnya mereka hanya bekerja selama 20 hari dalam
satu bulan. Namun mereka mampu menghasilkan produk sebesar 1000 unit. Bahan
baku yang digunakan meningkat menjadi 500 unit. Tingkat produktivitas kelompok
kerja di atas dapat dilakukan pengukuran sebagai berikut :
1) Produktivitas
pada bulan pertama
Produktivitas dilihat dari tenaga
kerja saja :
Produktifitas =
Produktivitas dilihat dari jumlah
kerja yang dipakai :
Produktivitas =
Produktifitas total :
Produktivitas=
2) Produktivitas
pada bulan kedua
Produktivitas dilihat dari tenaga
kerja saja :
Produktifitas =
Produktivitas dilihat dari jumlah
kerja yang dipakai :
Produktivitas =
Produktifitas total :
Produktivitas=
6. Analisa
Perancangan Kerja
a. Pengukuran
Kerja
Pengukuran kerja adalah suatu
aktivitas untuk menentukan lamanya sebuah pekerjaan bisa diselesaikan.
Pengukuran kerja berkaitan dengan penentuan waktu standar. Waktu standar adalah
waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja terlatih untuk menyelesaikan suatu
tugas tertentu, bekerja pada tingkat kecepatan berlanjut, serta menggunakan
metode mesin dan peralatan, material dan pengaturan tempat kerja tertentu.
Penentuan waktu standar merupakan masukan penting bagi perencanaan proses
produksi.
b. Tahap
dalam studi waktu
Tahap-tahap dalam menentukan waktu
standar, sebagai berikut :
1) Tentukan
pekerjaan yang akan diamati dan beri tahu pekerja yang dipilih tentang tujuan
studi.
2) Tentukan
jumlah siklus kerja (ukuran sampel, n) yang akan diamati.
3) Catat
seluruh hasil pengamatan dan hitung rata-rata waktu yang diamati
4) Tetapkan
peringkat kinerja (PR, performance rating) pekerja bersangkutan, lalu hitung
waktu normal (NT, Normal Time) dengan menggunakan rumus, sebagai berikut :
5) Tetapkan
factor kelonggaran (AF, Allowance factor)
SGT MEMBANTU MATERI SY TERIMAKASIH
BalasHapusSangat sangat membantu, dan saya ucapkan terima Kasih banyak :)
BalasHapus