MENGELOLA BUKU JURNAL
1.
Pengertian dan Fungsi Jurnal
Jurnal
berasal kata jour (bahasa Perancis) yang artinya hari. Pengertian jurnal
atau buku harian adalah formulir khusus yang dipakai untuk mencatat setiap bukti
transaksi yang terjadi berupa pendebitan dan pengkreditan secara kronologis
(menurut urutan tanggal) beserta penjelasan yang diperlukan. Dalam praktik
akuntansi jurnal adalah tempat pertama kali sebuah transaksi dicatat. Jurnal
memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi
historis
artinya
pencatatan dilakukan secara kronologis (urut) berdasarkan tanggal terjadinya
transaksi.
b. Fungsi
mencatat
artinya semua
transaksi harus dicatat dalam buku jurnal, jangan sampai ada yang tertinggal.
c. Fungsi
analisis
artinya
pencatatan dalam jurnal merupakan hasil analisis transaksi berupa pendebitan
dan pengkreditan akun-akun serta jumlahnya masing-masing.
d. Fungsi
instruktif
artinya
catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk mendebit dan mengkredit akun buku
besar sesuai dengan catatan dalam jurnal.
e. Fungsi
informatif
artinya
catatan dalam jurnal memberikan penjelasan mengenai transaksi yang terjadi.
2.
Peralatan yang Dibutuhkan dalam Pengelolaan Jurnal
Dalam
pengertian jurnal di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan menjurnal merupakan
langkah awal dalam proses akuntansi setelah adanya penerimaan/pembuatan bukti
transaksi. Sebelum menjurnal ada hal-hal yang perlu kita persiapkan, antara
lain :
- Bukti transaksi yang sah sebagai sumber pencatatan
- Buku jurnal
- Alat tulis (bolpoint, pensil, penghapus, penggaris)
- Alat bantu hitung (kalkulator)
- Formulir rekapitulasi jurnal
Buku
jurnal diperlukan jika kita mengerjakan jurnal secara manual karena dalam
sistem yang sudah terkomputerisasi buku jurnal manual sudah tidak diperlukan. Setelah
menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk menjurnal, selanjutnya identifikasi
data transaksi yang terdapat dalam bukti transaksi yang akan dicatat dalam
jurnal. Disini kita harus teliti data apa saja yang akan dicatat dan tidak
perlu dicatat dalam jurnal. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses
mengidentifikasi data transaksi antara lain :
a. Transaksi
yang dicatat harus berurutan karena jurnal merupakan catatan harian yang
bersifat kronologis.
b.
Transaksi yang dicatat
harus memuat informasi yang terkandung dalam bukti transaksi. Misalnya, dalam
jurnal khusus penjualan diperlukan informasi tentang syarat pembayaran, nama
debitur, harga serta nomor faktur yang menjadi bukti transaksi.
c.
Transaksi yang dicatat
harus tepat dan benar, baik dalam melakukan pendebitan dan pengkreditan akan maupun jumlah rupiahnya.
Karena jurnal melibatkan dua akun-akunnya.
3.
Akun/Perkiraan/Rekening (Account)
Sebelum
melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal, alangkah lebih baiknya kita
mengenal akun terlebih dahulu akun (account). Akun adalah suatu
daftar untuk mencatat transaksi keuangan yang mengakibatkan perubahan pada
aktiva, kewajiban ekuitas, pendapatan dan beban. Akun-akun yang terdapat dalam
neraca disebut akun riil, sedangkan akun yang terdapat dalam laporan laba rugi
disebut akun nominal. Untuk mempermudah dalam pencatatan sebaiknya akun disusun
sedemikian rupa dan diberi nomor kode, agar lebih mudah mencari dan menempatkan
akun kembali pada kolomnya.
- Pengertian Kode Akun
Kode akun adalah
pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka
dan huruf pada setiap akun.
- Pemberian Kode Akun
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pemberian kode akun, antara lain :
1. Kode
akun dibuat secara sederhana dan mudah diingat
2.
Kode akun dalam penggunaannya
harus konsisten
3.
Jika ada penambahan
akun baru, usahakan jangan sampai mengubah kode yang sudah ada.
- Jenis-jenis Kode Akun
Ada empat macam
kode akun, yaitu kode akun sistem numerik, sistem desimal, sistem mnemonik, dan
kode kombinasi huruf dan angka.
1. Sistem
Numberik
Merupakan cara
pemberian kode akun dengan menggunakan nomor 0 sampai dengan Sistem ini dapat
dilakukan dengan cara :
a. Kode
Nomor Berurutan
Akun diberi
nomor mulai dari 1.100 atau sesuai dengan yang diinginkan. Contoh:
100 Kas
101 Kas di bank
102 Piutang
usaha
b.
Kode Nomor Kelompok
Jika akun diberi
kode tiga angka, maka angka pertama menunjukkan kelompok, angka kedua
menunjukkan golongan, dan angka ketiga menunjukkan jenis akun. Contoh : Kas
c.
Kode Blok
Akun yang ada
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Contoh :
Golongan
Akun
Aktiva lancar
100 – 149
Aktiva tetap 150
– 199
Utang lancar 200
– 249
Utang jangka
panjang 249 – 299
2. Sistem
Desimal
Dengan
cara ini akun diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok dibagi menjadi
beberapa golongan dan tidak golongan dibagi menjadi jenis-jenis akun, dimulai
dari angka sampai 9. Contoh : Akun dibagi menjadi beberapa kelompok. Misalkan
kelompok 0 adalah akun aktiva lancar. Tiap kelompok dibagi menjadi beberapa golongan.
Misalkan golongan 01 adalah kas. Tiap golongan dibagi menjadi beberapa jenis
akun. Misalkan akun 011 adalah kas di tangan,012 adalah kas on bank.
3. Sistem
Mnemonik
Kode
akun cara ini menggunakan huruf. Untuk menentukan huruf, tentukan huruf yang mudah
dikenal, dimengerti, diingat atau diambil dari singkatan huruf awalnya.
Contoh :
1 1 1 Kelompok
akun : Aktiva
Golongan akun :
Aktiva
Jenis akun :
Aktiva
Aktiva Lancar,
kode AL
Kewajiban Jangka
Panjang, kode KJP.
4. Kode
Kombinasi Huruf dan Angka
Pemberian
kode ini dapat dilakukan dengan memberikan kode pada kelompok dan golongan
akun, sedangkan jenis akun diberikan kode angka. Contoh : Kas, Kode AL 01. Utang
gaji, Kode UL 03.
4.
Jenis Jurnal
Ada dua jenis
jurnal digunakan, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.
a.
Jurnal Umum (General Journal)
Jurnal umum
adalah formulir khusus yang dipakai untuk mencatat setiap bukti transaksi
berupa pendebatan dan pengkreditan secara kronologis beserta
penjelasan-penjelasan yang diperlukan dari transaksitransaksi tersebut. Bentuk
Jurnal Umum :
Tanggal
Akun/keterangan Ref Debit Kredit
(a) (b) (c) (d)
(e) (f)
Keterangan :
(a) : Diisi
tahun dan bulan transaksi
(b) : Diisi
dengan tanggal transaksi
(c) : Diisi
dengan akun yang akan didebit dan dikredit. Penulisan akun debit di kiri
sedangkan akun kredit di bawahnya agak ke kanan sedikit.
(d) : Diisi kode
akun pada saat catatan jurnal ini dipindahbukukan (diposting) ke buku besar.
(e) : Diisi
dengan jumlah akun yang didebit
(f) : Diisi
dengan jumlah akun yang dikredit
Kaidah/aturan
pendebitan dan pengkreditan :
Jenis
Akun Bertambah - Berkurang - Saldo
Aktiva (Assets)
Debit - Kredit - Debit
Kewajiban (Liabilities)
Kredit - Debit - Kredit
Ekuitas (Equity)
Kredit - Debit - Kredit
Pendapatan (Revenue)
Kredit - Debit - Kredit
Beban (Expense)
Debit - Kredit - Debit
Prive (Drwing)
Debit - Kredit – Debit
b.
Jurnal Khusus (Special Journal)
Pada perusahaan
yang besar terdapat banyak sekali transaksi keuangan sehingga pencatatan dalam
jurnal umum dan posting tidak mungkin dilakukan setiap terjadi transaksi. Oleh
karena itu, harus dicari sistem pencatatan yang dapat menghemat waktu dan
memungkinkan untuk membagi pekerjaan pembukuan agar data dikerjakan oleh
beberapa orang. Salah satu cara yang digunakan dalam sistem pengelompokan ini kerap
kali terjadi dalam menggunakan jurnal khusus.
Jurnal
Khusus
· Digunakan
untuk mencatat semua jenis transaksi.
· Bentuk buku
harian dengan dua lajur.
· Posting dilakukan
setiap terjadi transaksi
· Pekerjaan
pencatatan cukup dilakukan oleh satu orang
· Digunakan
untuk mencatat transaksi sejenis dan sering terjadi.
· Bentuk buku
harian dengan banyak lajur.
· Posting dilakukan
secara berkala
· Pekerjaan
pencatatan dapat dilakukan beberapa orang.
Jenis-jenis
Jurnal Khusus
Ada lima jenis
jurnal khusus, yaitu jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal
pengeluaran kas, dan jurnal umum (memorial).
Jenis
Pembelian (Purchases Journal)
Jurnal pembelian
dipakai untuk mencatat pembelian barang dagangan secara kredit. Jurna pembelian
dapat pula digunakan untuk mencatat pembelian selain barang barangan secara
kredit, misalnya : perlengkapan, peralatan, kendaraan, dan lain-lain sehingga
form jurnal pembelian dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Bentuk jurnal
pembelian hanya untuk pembelian barang dagangan :
………………………………….
|
||||||||
JURNAL PEMBELIAN
|
||||||||
…………………………
|
||||||||
Halaman :
|
||||||||
Tanggal
|
No.Bukti
|
Keterangan
|
Termin
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
||
Jurnal
Penjualan (Sales Journal)
Jurnal
penjualan dipakai untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagangan
secara kredit. Bentuk jurnal penjualan :
……………………
|
||||||||
JURNAL PENJUALAN
|
||||||||
…………………
|
||||||||
Halaman :
|
||||||||
Tanggal
|
No.Bukti
|
Keterangan
|
Termin
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
||
Jurnal
Penerimaan Kas (Cash Receipts Journal)
Jurnal
penerimaan kas dipakai untuk mencatat penerimaan kas dari segala sumber
penerimaan (semua transaksi yang bersifat menambah kas). Bentuk jurnal
penerimaan kas:
Tgl
|
No. Bukti
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
|||||||||||
Kas
|
Potongan Penjualan
|
Piutang Dagang
|
Penjualan
|
PPB Keluaran
|
Serba - Serbi
|
|||||||||||
Nama Akun
|
Ref
|
Jumlah
|
||||||||||||||
Jurnal
Pengeluaran Kas (Cash Payments Journal)
Jurnal
pengeluaran kas digunakan untuk mencatat semua pengeluaran (pembayaran) kas ke
berbagai pos pengeluaran. Bentuk jurnal pengeluaran kas :
Tgl
|
No.
Bukti
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
||||||||||||
Pembelian
|
Hutang
|
Serba-Serbi
|
Kas
|
Potongan
|
|||||||||||||
Nama Akun
|
Ref
|
Jumlah
|
Pembelian
|
||||||||||||||
Jurnal
Umum/Memorial (General Journal)
Jurnal
umum (memorial) digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat
dalam keempat jurnal yang lain. Transaksi tersebut antara lain : retur
pembelian dari pembelian kredit, retur penjualan dari penjualan kredit, jurnal
penyesuaian, jurnal penutup, jurnal koreksi, dan jurnal pembalik. Bentuk jurnal
umum (memorial) :
……………………..
|
||||||
JURNAL UMUM
|
||||||
…………………………..
|
||||||
Halaman :
|
||||||
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
||
Kelebihan
Jurnal Khusus
Beberapa
kelebihan jurnal khusus, antara lain :
1. Memungkinkan
adanya pembagian tugas
Setiap
jenis buku jurnal dikerjakan oleh seorang petugas. Pembagian tugas ini sudah
pasti akan memperlancar jalannya pekerjaan.
2. Menghemat,
baik dalam menjurnal maupun posting.
Hal
ini disebabkan karena dalam jurnal khusus, keterangan yang terperinci setiap
transaksi tidak diperlukan, sedangkan posting ke dalam buku besar umum dapat di
lakukan secara berkala, misal : bulanan.
3. Mempermudah
pengawasan.
Hal
ini disebabkan karena jenis transaksi tertentu dicatat dalam buku jurnal
tertentu pula. Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam transaksi jual
beli, masing-masing pihak harus menyetujui terlebih dahulu persyaratan jual
beli. Persyaratan jangka waktu pembayaran menjadi kewajiban pembeli setelah menerima
barang dari penjual. Syarat pembayaran ini berlaku apabila transaksi jual beli
dilakukan secara kredit.
Syarat
pembayaran, antara lain :
- n/30, artinya pembeli harus melunasi barang paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur.
- 2/10. n/30, artinya pembeli akan mendapatkan potongan sebesar 2% dihitung dari harga faktur, apabila membayar dalam waktu tidak melebihi 10 hari setelah tanggal faktur. Batas waktu pembayaran adalah 30 hari setelah tanggal faktur.
- EOM (End of Month), artinya harga faktur harus dilunasi paling lambat pada akhir bulan.
- n/10, EOM, artinya harga faktur harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir bulan tanpa mendapat potongan.
- Babat (Trade Discount), artinya potongan yang diberikan apabila membeli dalam jumlah yang banyak.
Selain syarat pembayaran, dalam
transaksi jual beli juga sering disebutkan adanya syarat penyerahan barang.
Syarat penyerahan ini adalah kesepakatan antara penjua dengan pembeli yang
berhubungan dengantempat barang yang akan diserahterimakan setelah terjadi
kecocokan mengenai harga. Dengan kata lain, syarat penyerahan adalah perjanjian
kedua belah pihak mengenai siapa yang akan menanggung biaya pengiriman barang
dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli. Syarat penyerahan barang, antara
lain :
a. Franko
gudang penjual
Artinya semua ongkos
pengiriman barang menjad tanggungan pihak pembeli. Dalam hal ini pencatatan
transaksi dan pemindahan hak pemilikan atas barang diakui sejak dari gudang penjual.
b. Franko
gudang pembeli
Artinya semua ongkos
pengiriman barang menjadi tanggungan pihak. Dalam hal ini pencatatan transaksi
dan pemindahan hak pemilikan atas barang diakui sejak setelah barang diterima
di gudang pembeli.
c. CIF
(Cost Insurance and Freight)
Artinya pihak penjual
menanggung biaya pengiriman barang dan premi asuransi kerugian atas barang tersebut.
d. CIFIC
(Cost, insurance, Freight)
Artinya
sama dengan CIF ditambah dengan tanggungan biaya komisi.
e. Free
on Board (FOB) Shipping Point
Artinya ongkos angkut
dari gudang penjual dan ongkos menaikkan barang ke atas kapal menjadi
tanggungan penjual, sedangkan sisanya (ongkos kapal, ongkos menurunkan dari kapal,
dan ongkos angkut dari pelabuhan sampai di gudang pembeli) menjadi tanggungan
pembeli.
f. Free
on Board (FOB) Destination Point
Artinya ongkos angkut
dari gudang penjual, ongkos menaikkan barang ke atas kapal, ongkos kapal, ongkos
menurunkan dari kapal, dan ongkos angkut dari pelabuhan sampai di gudang
pembeli menjadi tanggungan penjual.
5.
Rekapitulasi Jurnal
Sebelum
transaksi-transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum maupun khusus
diposting ke dalam buku besar, sebaiknya dibuat rekapitulasi terlebih dahulu.
Rekapitulasi biasanya dilakukan secara teratur pada akhir periode pencatatan
yang sudah dibuat (misal : tiap hari, tiap minggu, tiap akhir bulan).
Rekapitulasi adalah tindakan menjumlah secara keseluruhan pada masing-masing kolom
debit dan kredit dari jurnal transaksi yang sudah dibuat sebelumnya. Secara umum,
fungsi dari rekapitulasi adalah untuk mempermudah Anda dalam proses pemindahbukuan.
Berikut ini adalah pembahasan mengenai rekapitulasi jurnal.
6. Arti
dan Tujuan Rekapitulasi
Setelah semua transaksi dicatat dalam
jurnal khusus, langkah selanjutnya adalah memindahkan ke dalam buku besar
secara berkalapada akhir bulan. Untuk memindahkan dari jurnal khusus ke dalam
buku besar, sebaiknya di buatterlebih dahulu rekapitulasi. Tujuannya untuk
memudahkan dan menghindari darikesalahan dalam proses pemindah bukuan
tersebut.Yang dimaksud dengan pengertian rekapitulasi adalah penjumlahan secara
global angka-angka dalam kolom dari masing-masing jurnal khusus serta
menetapkankelompok yang di debet atau yang di kredit.
Tujuan
pembuatan rekapitulasi
a. Mempermudah
pemindahbukuan dari jurnal khusus ke dalam buku besar
b. Menentukan
jumlah-jumlah yang harus diposting
c. Menghindari
kesalahan dari jumlah yang diposting
d. Menjamin
kebenaran nama akun yang diposting
Cara
membuat rekapitulasi jurnal khusus
a. Menjumlahkan
nilai uang yang terdapat dalam kolom jurnal khusus
b. Tentukan
perkiraan yang di debet atau yang di kredit
c. Memeriksa
keseimbangan jumlah Debet dan Kredit dari masing-masing jurnal khusus.
Bentuk
Rekapitulasi
Rekapitulasi
|
|||
Debet
|
Kredit
|
||
No.
Akun
|
Jumlah
|
No.
Akun
|
Jumlah
|
Total
|
Total
|
Keterangan:
No Akun :untuk
mencatat nomor akun / perkiraan baik yang di debet atauyang di kredit. No Akun di ambil dari kode perkiraan akun-akunbuku
besar.
Jumlah :untuk mencatat jumlah uang untuk
tiap-tiap akun.
Total :untuk
mencatat perjumlahan uang dari semua akun baik debetatau kredit yang jumlahnya harus seimbang
Rekapitulasi
Pada Jurnal Khusus
a.
Jurnal pembelian,
perhatikan contoh di bawah ini:
Tgl
|
No.
Bukti
|
Keterangan
|
Ref
|
Pembelian
|
Perlengkapan
|
Serba-Serbi
|
Utang
Dagang
|
|||
Perkiraan
|
Ref
|
Jumlah
|
||||||||
2001
|
1
|
01
|
Toko
Rifky
|
1.200.000
|
-
|
-
|
1.200.000
|
|||
2
|
02
|
Toko
Hasna
|
-
|
400.000
|
-
|
400.000
|
||||
3
|
05
|
Toko
Amelia
|
1.800.000
|
-
|
-
|
1.800.000
|
||||
5
|
06
|
Toko
Didy
|
2.000.000
|
-
|
-
|
2.000.000
|
||||
10
|
07
|
UD.
Makmur
|
-
|
-
|
Peralatan
Toko
|
121
|
800.000
|
800.000
|
||
27
|
09
|
CV.
Mega
|
2.500.000
|
-
|
-
|
2.500.000
|
||||
30
|
10
|
Toko
Makmur
|
-
|
500.000
|
-
|
500.000
|
||||
7.500.000
|
900.000
|
800.000
|
9.200.000
|
|||||||
Debet
|
Kredit
|
||
No.
Akun
|
Jumlah
|
No.
Akun
|
Jumlah
|
511
|
7.500.000
|
211
|
9.200.000
|
115
|
900.000
|
||
121
|
800.000
|
||
Total
|
9.200.000
|
Total
|
b.
Jurnal Pengeluaran Kas
Untuk
membuat rekapitulasi jurnal pengeluaran kas, perhatikan contohdi bawah ini :
Tgl
|
No.
Bukti
|
Keterangan
|
Ref
|
Serba-Serbi
|
Utang
Dagang
|
Pot.
Pembelian
|
Kas
|
|
2001
|
1
|
470
|
Pembelian
Tunai
|
1.500.000
|
-
|
-
|
1.500.000
|
|
2
|
011
|
Beban
Gaji
|
200.000
|
-
|
-
|
200.000
|
||
3
|
002
|
Toko
Jelita
|
-
|
2.500.000
|
50.000
|
2.450.000
|
||
4
|
471
|
Fa.
Melati
|
-
|
1.500.000
|
30.000
|
1.470.000
|
||
5
|
003
|
Toko
Sederhana
|
-
|
800.000
|
-
|
800.000
|
||
25
|
004
|
Peralatan
Toko
|
400.000
|
-
|
-
|
400.000
|
||
30
|
005
|
Beban
Iklan
|
100.000
|
-
|
-
|
100.000
|
||
2.200.000
|
4.800.000
|
80.000
|
6.920.000
|
|||||
Rekapitulasi
|
|||
Debet
|
Kredit
|
||
No.
Akun
|
Jumlah
|
No.
Akun
|
Jumlah
|
511
|
1.500.000
|
513
|
80.000
|
611
|
200.000
|
111
|
6.920.000
|
121
|
400.000
|
||
612
|
100.000
|
||
211
|
4.800.000
|
||
Total
|
7.000.000
|
Total
|
7.000.000
|
c.
Jurnal Penerimaan Kas.
Penyajian rekapitulasi jurnal
penerimaan kas, pada dasarnya sama yaknidengan menjumlahkan kolom dari
masing-masing akun lalu dibuatkanrekapitulasinya. Untuk lebih jelasnya
perhatikan cara pembuatan rekapitulasiseperti berikut ini :
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Kas
|
Potongan
Penjualan
|
Piutang
Dagang
|
Penjualan
|
Serba-Serbi
|
|||
Perkiraan
|
Ref
|
Jumlah
|
||||||||
2001
|
7
|
Toko Andi
|
1.960.000
|
40.000
|
2.000.000
|
-
|
||||
Okt
|
10
|
Penjualan Tunai
|
750.000
|
-
|
-
|
750.000
|
||||
13
|
CV. Rian
|
3.000.000
|
-
|
3.000.000
|
-
|
|||||
15
|
PD. Surya
|
4.365.000
|
135.000
|
4.500.000
|
-
|
|||||
20
|
Penjualan Tunai
|
500.000
|
-
|
-
|
500.000
|
|||||
25
|
Penjualan Tunai
|
400.000
|
-
|
-
|
400.000
|
|||||
28
|
Pendapatan
Komisi
|
300.000
|
-
|
-
|
-
|
Pendapatan
Komisi
|
300.000
|
|||
Jumlah
|
11.275.000
|
175.000
|
9.500.000
|
1.650.000
|
300.000
|
|||||
Rekapitulasi
|
|||
Debet
|
Kredit
|
||
No.
Akun
|
Jumlah
|
No.
Akun
|
Jumlah
|
101
|
11.275.000
|
102
|
9.500.000
|
402
|
175.000
|
401
|
1.650.000
|
601
|
300.000
|
||
Total
|
11.450.000
|
Total
|
11.450.000
|
d.
Jurnal Penjualan
Untuk
membuat rekapitulasi jurnal penjualan, perhatikan contoh berikutini:
Tgl
|
No.
Bukti
|
Keterangan
|
Ref
|
Syarat
Pembayaran
|
Piutang
Dagang /
Penjualan
|
|
2001
|
1
|
120
|
Toko
Cahaya
|
2/10
, n/30
|
2.500.000
|
|
2
|
121
|
Toko
Flamboyan
|
2/10
, n/30
|
1.600.000
|
||
28
|
122
|
Toko
Melati
|
2/10
, n/30
|
2.400.000
|
||
30
|
123
|
Toko
Kemuning
|
2/10
, n/30
|
3.500.000
|
||
10.000.000
|
Rekapitulasi
|
|||
Debet
|
Kredit
|
||
No.
Akun
|
Jumlah
|
No.
Akun
|
Jumlah
|
113
|
10.000.000
|
411
|
10.000.000
|
Total
|
10.000.000
|
Total
|
10.000.000
|
e.
Jurnal Umum
Untuk
membuat rekapitulasi jurnal umum, perhatikan contoh di bawah ini:
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
|
2001
|
3
|
Utang Dagang
|
100.000
|
-
|
|
Okt
|
Retur Pembelian
|
-
|
100.000
|
||
4
|
Retur Penjualan
|
150.000
|
-
|
||
Piutang Dagang
|
-
|
150.000
|
|||
7
|
Utang Dagang
|
200.000
|
-
|
||
Retur Pembelian
|
-
|
200.000
|
|||
Jumlah
|
450.000
|
450.000
|
Rekapitulasi
|
|||
Debet
|
Kredit
|
||
No.
Akun
|
Jumlah
|
No.
Akun
|
Jumlah
|
212
|
300.000
|
113
|
150.000
|
412
|
150.000
|
512
|
300.000
|
Total
|
450.000
|
Total
|
450.000
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar