Kamis, 19 Juli 2012

KUmpulan Modul Akuntansi


MENGELOLA BUKU JURNAL

1. Pengertian dan Fungsi Jurnal
Jurnal berasal kata jour (bahasa Perancis) yang artinya hari. Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang dipakai untuk mencatat setiap bukti transaksi yang terjadi berupa pendebitan dan pengkreditan secara kronologis (menurut urutan tanggal) beserta penjelasan yang diperlukan. Dalam praktik akuntansi jurnal adalah tempat pertama kali sebuah transaksi dicatat. Jurnal memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a.    Fungsi historis
artinya pencatatan dilakukan secara kronologis (urut) berdasarkan tanggal terjadinya transaksi.
b.    Fungsi mencatat
artinya semua transaksi harus dicatat dalam buku jurnal, jangan sampai ada yang tertinggal.
c.    Fungsi analisis
artinya pencatatan dalam jurnal merupakan hasil analisis transaksi berupa pendebitan dan pengkreditan akun-akun serta jumlahnya masing-masing.
d.   Fungsi instruktif
artinya catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk mendebit dan mengkredit akun buku besar sesuai dengan catatan dalam jurnal.
e.    Fungsi informatif
artinya catatan dalam jurnal memberikan penjelasan mengenai transaksi yang terjadi.


2. Peralatan yang Dibutuhkan dalam Pengelolaan Jurnal
Dalam pengertian jurnal di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan menjurnal merupakan langkah awal dalam proses akuntansi setelah adanya penerimaan/pembuatan bukti transaksi. Sebelum menjurnal ada hal-hal yang perlu kita persiapkan, antara lain :
  1. Bukti transaksi yang sah sebagai sumber pencatatan
  2. Buku jurnal
  3. Alat tulis (bolpoint, pensil, penghapus, penggaris)
  4. Alat bantu hitung (kalkulator)
  5. Formulir rekapitulasi jurnal
Buku jurnal diperlukan jika kita mengerjakan jurnal secara manual karena dalam sistem yang sudah terkomputerisasi buku jurnal manual sudah tidak diperlukan. Setelah menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk menjurnal, selanjutnya identifikasi data transaksi yang terdapat dalam bukti transaksi yang akan dicatat dalam jurnal. Disini kita harus teliti data apa saja yang akan dicatat dan tidak perlu dicatat dalam jurnal. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses mengidentifikasi data transaksi antara lain :
a.    Transaksi yang dicatat harus berurutan karena jurnal merupakan catatan harian yang bersifat kronologis.
b.    Transaksi yang dicatat harus memuat informasi yang terkandung dalam bukti transaksi. Misalnya, dalam jurnal khusus penjualan diperlukan informasi tentang syarat pembayaran, nama debitur, harga serta nomor faktur yang menjadi bukti transaksi.
c.    Transaksi yang dicatat harus tepat dan benar, baik dalam melakukan pendebitan dan  pengkreditan akan maupun jumlah rupiahnya. Karena jurnal melibatkan dua akun-akunnya.

3. Akun/Perkiraan/Rekening (Account)
Sebelum melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal, alangkah lebih baiknya kita mengenal akun terlebih dahulu akun (account). Akun adalah suatu daftar untuk mencatat transaksi keuangan yang mengakibatkan perubahan pada aktiva, kewajiban ekuitas, pendapatan dan beban. Akun-akun yang terdapat dalam neraca disebut akun riil, sedangkan akun yang terdapat dalam laporan laba rugi disebut akun nominal. Untuk mempermudah dalam pencatatan sebaiknya akun disusun sedemikian rupa dan diberi nomor kode, agar lebih mudah mencari dan menempatkan akun kembali pada kolomnya.
  1. Pengertian Kode Akun
Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun.
  1. Pemberian Kode Akun
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian kode akun, antara lain :
1.    Kode akun dibuat secara sederhana dan mudah diingat
2.    Kode akun dalam penggunaannya harus konsisten
3.    Jika ada penambahan akun baru, usahakan jangan sampai mengubah kode yang sudah ada.

  1. Jenis-jenis Kode Akun
Ada empat macam kode akun, yaitu kode akun sistem numerik, sistem desimal, sistem mnemonik, dan kode kombinasi huruf dan angka.
1. Sistem Numberik
Merupakan cara pemberian kode akun dengan menggunakan nomor 0 sampai dengan Sistem ini dapat dilakukan dengan cara :
a.       Kode Nomor Berurutan
Akun diberi nomor mulai dari 1.100 atau sesuai dengan yang diinginkan. Contoh:
100 Kas
101 Kas di bank
102 Piutang usaha
b.      Kode Nomor Kelompok
Jika akun diberi kode tiga angka, maka angka pertama menunjukkan kelompok, angka kedua menunjukkan golongan, dan angka ketiga menunjukkan jenis akun. Contoh : Kas
c.       Kode Blok
Akun yang ada dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Contoh :
Golongan Akun
Aktiva lancar 100 – 149
Aktiva tetap 150 – 199
Utang lancar 200 – 249
Utang jangka panjang 249 – 299
2. Sistem Desimal
Dengan cara ini akun diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok dibagi menjadi beberapa golongan dan tidak golongan dibagi menjadi jenis-jenis akun, dimulai dari angka sampai 9. Contoh : Akun dibagi menjadi beberapa kelompok. Misalkan kelompok 0 adalah akun aktiva lancar. Tiap kelompok dibagi menjadi beberapa golongan. Misalkan golongan 01 adalah kas. Tiap golongan dibagi menjadi beberapa jenis akun. Misalkan akun 011 adalah kas di tangan,012 adalah kas on bank.
3. Sistem Mnemonik
Kode akun cara ini menggunakan huruf. Untuk menentukan huruf, tentukan huruf yang mudah dikenal, dimengerti, diingat atau diambil dari singkatan huruf awalnya.
Contoh :
1 1 1 Kelompok akun : Aktiva
Golongan akun : Aktiva
Jenis akun : Aktiva
Aktiva Lancar, kode AL
Kewajiban Jangka Panjang, kode KJP.
4. Kode Kombinasi Huruf dan Angka
Pemberian kode ini dapat dilakukan dengan memberikan kode pada kelompok dan golongan akun, sedangkan jenis akun diberikan kode angka. Contoh : Kas, Kode AL 01. Utang gaji, Kode UL 03.

4. Jenis Jurnal
Ada dua jenis jurnal digunakan, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.
a. Jurnal Umum (General Journal)
Jurnal umum adalah formulir khusus yang dipakai untuk mencatat setiap bukti transaksi berupa pendebatan dan pengkreditan secara kronologis beserta penjelasan-penjelasan yang diperlukan dari transaksitransaksi tersebut. Bentuk Jurnal Umum :
Tanggal Akun/keterangan Ref Debit Kredit
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
Keterangan :
(a) : Diisi tahun dan bulan transaksi
(b) : Diisi dengan tanggal transaksi
(c) : Diisi dengan akun yang akan didebit dan dikredit. Penulisan akun debit di kiri sedangkan akun kredit di bawahnya agak ke kanan sedikit.
(d) : Diisi kode akun pada saat catatan jurnal ini dipindahbukukan (diposting) ke buku besar.
(e) : Diisi dengan jumlah akun yang didebit
(f) : Diisi dengan jumlah akun yang dikredit
Kaidah/aturan pendebitan dan pengkreditan :
Jenis Akun Bertambah -  Berkurang - Saldo
Aktiva (Assets) Debit -  Kredit -  Debit
Kewajiban (Liabilities) Kredit - Debit - Kredit
Ekuitas (Equity) Kredit - Debit - Kredit
Pendapatan (Revenue) Kredit - Debit - Kredit
Beban (Expense) Debit - Kredit - Debit
Prive (Drwing) Debit - Kredit – Debit
b. Jurnal Khusus (Special Journal)
Pada perusahaan yang besar terdapat banyak sekali transaksi keuangan sehingga pencatatan dalam jurnal umum dan posting tidak mungkin dilakukan setiap terjadi transaksi. Oleh karena itu, harus dicari sistem pencatatan yang dapat menghemat waktu dan memungkinkan untuk membagi pekerjaan pembukuan agar data dikerjakan oleh beberapa orang. Salah satu cara yang digunakan dalam sistem pengelompokan ini kerap kali terjadi dalam menggunakan jurnal khusus.
Jurnal Khusus
· Digunakan untuk mencatat semua jenis transaksi.
· Bentuk buku harian dengan dua lajur.
· Posting dilakukan setiap terjadi          transaksi
· Pekerjaan pencatatan cukup dilakukan oleh satu orang
· Digunakan untuk mencatat transaksi sejenis dan sering terjadi.
· Bentuk buku harian dengan banyak lajur.
· Posting dilakukan secara berkala
· Pekerjaan pencatatan dapat dilakukan beberapa orang.

Jenis-jenis Jurnal Khusus
Ada lima jenis jurnal khusus, yaitu jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum (memorial).
Jenis Pembelian (Purchases Journal)
Jurnal pembelian dipakai untuk mencatat pembelian barang dagangan secara kredit. Jurna pembelian dapat pula digunakan untuk mencatat pembelian selain barang barangan secara kredit, misalnya : perlengkapan, peralatan, kendaraan, dan lain-lain sehingga form jurnal pembelian dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Bentuk jurnal pembelian hanya untuk pembelian barang dagangan :
………………………………….

JURNAL PEMBELIAN

…………………………







Halaman :

Tanggal
No.Bukti
Keterangan
Termin
Ref
Debet
Kredit

















































Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Jurnal penjualan dipakai untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagangan secara kredit. Bentuk jurnal penjualan :
……………………

JURNAL PENJUALAN

…………………







Halaman :

Tanggal
No.Bukti
Keterangan
Termin
Ref
Debet
Kredit

















































Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipts Journal)
Jurnal penerimaan kas dipakai untuk mencatat penerimaan kas dari segala sumber penerimaan (semua transaksi yang bersifat menambah kas). Bentuk jurnal penerimaan kas:










Tgl
No. Bukti
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Kas
Potongan Penjualan
Piutang Dagang
Penjualan
PPB Keluaran
Serba - Serbi
Nama Akun
Ref
Jumlah

























































Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payments Journal)
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat semua pengeluaran (pembayaran) kas ke berbagai pos pengeluaran. Bentuk jurnal pengeluaran kas :








Tgl
No.
Bukti
Ket
Ref
Debet
Kredit

Pembelian
Hutang
Serba-Serbi
Kas
Potongan


Nama Akun
Ref
Jumlah
Pembelian








































































Jurnal Umum/Memorial (General Journal)
Jurnal umum (memorial) digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam keempat jurnal yang lain. Transaksi tersebut antara lain : retur pembelian dari pembelian kredit, retur penjualan dari penjualan kredit, jurnal penyesuaian, jurnal penutup, jurnal koreksi, dan jurnal pembalik. Bentuk jurnal umum (memorial) :
……………………..

JURNAL UMUM

…………………………..





Halaman :

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
























Kelebihan Jurnal Khusus
Beberapa kelebihan jurnal khusus, antara lain :
1.    Memungkinkan adanya pembagian tugas
Setiap jenis buku jurnal dikerjakan oleh seorang petugas. Pembagian tugas ini sudah pasti akan memperlancar jalannya pekerjaan.
2.    Menghemat, baik dalam menjurnal maupun posting.
Hal ini disebabkan karena dalam jurnal khusus, keterangan yang terperinci setiap transaksi tidak diperlukan, sedangkan posting ke dalam buku besar umum dapat di lakukan secara berkala, misal : bulanan.
3.    Mempermudah pengawasan.
Hal ini disebabkan karena jenis transaksi tertentu dicatat dalam buku jurnal tertentu pula. Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam transaksi jual beli, masing-masing pihak harus menyetujui terlebih dahulu persyaratan jual beli. Persyaratan jangka waktu pembayaran menjadi kewajiban pembeli setelah menerima barang dari penjual. Syarat pembayaran ini berlaku apabila transaksi jual beli dilakukan secara kredit.
Syarat pembayaran, antara lain :
  1. n/30, artinya pembeli harus melunasi barang paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur.
  2. 2/10. n/30, artinya pembeli akan mendapatkan potongan sebesar 2% dihitung dari harga faktur, apabila membayar dalam waktu tidak melebihi 10 hari setelah tanggal faktur. Batas waktu pembayaran adalah 30 hari setelah tanggal faktur.
  3. EOM (End of Month), artinya harga faktur harus dilunasi paling lambat pada akhir bulan.
  4. n/10, EOM, artinya harga faktur harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir bulan tanpa mendapat potongan.
  5. Babat (Trade Discount), artinya potongan yang diberikan apabila membeli dalam jumlah yang banyak.
Selain syarat pembayaran, dalam transaksi jual beli juga sering disebutkan adanya syarat penyerahan barang. Syarat penyerahan ini adalah kesepakatan antara penjua dengan pembeli yang berhubungan dengantempat barang yang akan diserahterimakan setelah terjadi kecocokan mengenai harga. Dengan kata lain, syarat penyerahan adalah perjanjian kedua belah pihak mengenai siapa yang akan menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli. Syarat penyerahan barang, antara lain :
a.    Franko gudang penjual
Artinya semua ongkos pengiriman barang menjad tanggungan pihak pembeli. Dalam hal ini pencatatan transaksi dan pemindahan hak pemilikan atas barang diakui sejak dari gudang penjual.
b.    Franko gudang pembeli
Artinya semua ongkos pengiriman barang menjadi tanggungan pihak. Dalam hal ini pencatatan transaksi dan pemindahan hak pemilikan atas barang diakui sejak setelah barang diterima di gudang pembeli.
c.    CIF (Cost Insurance and Freight)
Artinya pihak penjual menanggung biaya pengiriman barang dan premi asuransi kerugian atas barang tersebut.
d.   CIFIC (Cost, insurance, Freight)
Artinya sama dengan CIF ditambah dengan tanggungan biaya komisi.
e.    Free on Board (FOB) Shipping Point
Artinya ongkos angkut dari gudang penjual dan ongkos menaikkan barang ke atas kapal menjadi tanggungan penjual, sedangkan sisanya (ongkos kapal, ongkos menurunkan dari kapal, dan ongkos angkut dari pelabuhan sampai di gudang pembeli) menjadi tanggungan pembeli.
f.     Free on Board (FOB) Destination Point
Artinya ongkos angkut dari gudang penjual, ongkos menaikkan barang ke atas kapal, ongkos kapal, ongkos menurunkan dari kapal, dan ongkos angkut dari pelabuhan sampai di gudang pembeli menjadi tanggungan penjual.

5. Rekapitulasi Jurnal
Sebelum transaksi-transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum maupun khusus diposting ke dalam buku besar, sebaiknya dibuat rekapitulasi terlebih dahulu. Rekapitulasi biasanya dilakukan secara teratur pada akhir periode pencatatan yang sudah dibuat (misal : tiap hari, tiap minggu, tiap akhir bulan). Rekapitulasi adalah tindakan menjumlah secara keseluruhan pada masing-masing kolom debit dan kredit dari jurnal transaksi yang sudah dibuat sebelumnya. Secara umum, fungsi dari rekapitulasi adalah untuk mempermudah Anda dalam proses pemindahbukuan. Berikut ini adalah pembahasan mengenai rekapitulasi jurnal.
 
6. Arti dan Tujuan Rekapitulasi
Setelah semua transaksi dicatat dalam jurnal khusus, langkah selanjutnya adalah memindahkan ke dalam buku besar secara berkalapada akhir bulan. Untuk memindahkan dari jurnal khusus ke dalam buku besar, sebaiknya di buatterlebih dahulu rekapitulasi. Tujuannya untuk memudahkan dan menghindari darikesalahan dalam proses pemindah bukuan tersebut.Yang dimaksud dengan pengertian rekapitulasi adalah penjumlahan secara global angka-angka dalam kolom dari masing-masing jurnal khusus serta menetapkankelompok yang di debet atau yang di kredit.
Tujuan pembuatan rekapitulasi
a.       Mempermudah pemindahbukuan dari jurnal khusus ke dalam buku besar
b.      Menentukan jumlah-jumlah yang harus diposting
c.       Menghindari kesalahan dari jumlah yang diposting
d.      Menjamin kebenaran nama akun yang diposting
Cara membuat rekapitulasi jurnal khusus
a.       Menjumlahkan nilai uang yang terdapat dalam kolom jurnal khusus
b.      Tentukan perkiraan yang di debet atau yang di kredit
c.       Memeriksa keseimbangan jumlah Debet dan Kredit dari masing-masing jurnal khusus.
Bentuk Rekapitulasi
Rekapitulasi
Debet
Kredit
No. Akun
Jumlah
No. Akun
Jumlah
















Total

Total

Keterangan:
No Akun    :untuk mencatat nomor akun / perkiraan baik yang di debet atauyang di kredit. No   Akun di ambil dari kode perkiraan akun-akunbuku besar.
Jumlah        :untuk mencatat jumlah uang untuk tiap-tiap akun.
Total           :untuk mencatat perjumlahan uang dari semua akun baik debetatau kredit yang     jumlahnya harus seimbang

Rekapitulasi Pada Jurnal Khusus
a.         Jurnal pembelian, perhatikan contoh di bawah ini:
Tgl
No. Bukti
Keterangan
Ref
Pembelian
Perlengkapan
Serba-Serbi
Utang Dagang
Perkiraan
Ref
Jumlah
2001
1
01
Toko Rifky

1.200.000
-
-


1.200.000

2
02
Toko Hasna

-
400.000
-


400.000

3
05
Toko Amelia

1.800.000
-
-


1.800.000

5
06
Toko Didy

2.000.000
-
-


2.000.000

10
07
UD. Makmur

-
-
Peralatan Toko
121
800.000
800.000

27
09
CV. Mega

2.500.000
-
-


2.500.000

30
10
Toko Makmur

-
500.000
-


500.000





7.500.000
900.000


800.000
9.200.000












Debet
Kredit
No. Akun
Jumlah
No. Akun
Jumlah
511
7.500.000
211
9.200.000
115
900.000


121
800.000


Total
9.200.000
Total


b.        Jurnal Pengeluaran Kas
Untuk membuat rekapitulasi jurnal pengeluaran kas, perhatikan contohdi bawah ini :
Tgl
No. Bukti
Keterangan
Ref
Serba-Serbi
Utang Dagang
Pot. Pembelian
Kas
2001
1
470
Pembelian Tunai

1.500.000
-
-
1.500.000

2
011
Beban Gaji

200.000
-
-
200.000

3
002
Toko Jelita

-
2.500.000
50.000
2.450.000

4
471
Fa. Melati

-
1.500.000
30.000
1.470.000

5
003
Toko Sederhana

-
800.000
-
800.000

25
004
Peralatan Toko

400.000
-
-
400.000

30
005
Beban Iklan

100.000
-
-
100.000





2.200.000
4.800.000
80.000
6.920.000










Rekapitulasi
Debet
Kredit
No. Akun
Jumlah
No. Akun
Jumlah
511
1.500.000
513
     80.000
611
   200.000
111
6.920.000
121
   400.000


612
   100.000


211
4.800.000


Total
7.000.000
Total
7.000.000

c.         Jurnal Penerimaan Kas.
 Penyajian rekapitulasi jurnal penerimaan kas, pada dasarnya sama yaknidengan menjumlahkan kolom dari masing-masing akun lalu dibuatkanrekapitulasinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan cara pembuatan rekapitulasiseperti berikut ini :

Tgl
Keterangan
Ref
Kas
Potongan Penjualan
Piutang Dagang
Penjualan
Serba-Serbi
Perkiraan
Ref
Jumlah
2001
7
Toko Andi

1.960.000
40.000
2.000.000
-



Okt
10
Penjualan Tunai

750.000
-
-
750.000




13
CV. Rian

3.000.000
-
3.000.000
-




15
PD. Surya

4.365.000
135.000
4.500.000
-




20
Penjualan Tunai

500.000
-
-
500.000




25
Penjualan Tunai

400.000
-
-
400.000




28
Pendapatan Komisi

300.000
-
-
-
Pendapatan Komisi

300.000


Jumlah

11.275.000
175.000
9.500.000
1.650.000


300.000












Rekapitulasi
Debet
Kredit
No. Akun
Jumlah
No. Akun
Jumlah
101
11.275.000
102
9.500.000
402
     175.000
401
1.650.000


601
    300.000
Total
11.450.000
Total
11.450.000







d.        Jurnal Penjualan
Untuk membuat rekapitulasi jurnal penjualan, perhatikan contoh berikutini:
Tgl
No. Bukti
Keterangan
Ref
Syarat Pembayaran
Piutang Dagang / Penjualan
2001
1
120
Toko Cahaya

2/10 , n/30
2.500.000

2
121
Toko Flamboyan

2/10 , n/30
1.600.000

28
122
Toko Melati

2/10 , n/30
2.400.000

30
123
Toko Kemuning

2/10 , n/30
3.500.000






10.000.000

Rekapitulasi
Debet
Kredit
No. Akun
Jumlah
No. Akun
Jumlah
113
10.000.000
411
10.000.000
Total
10.000.000
Total
10.000.000

e.         Jurnal Umum
Untuk membuat rekapitulasi jurnal umum, perhatikan contoh di bawah ini:
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
2001
3
Utang Dagang

100.000
-
Okt

     Retur Pembelian

-
100.000

4
Retur Penjualan

150.000
-


     Piutang Dagang

-
150.000

7
Utang Dagang

200.000
-


     Retur Pembelian

-
200.000


Jumlah

450.000
450.000



Rekapitulasi
Debet
Kredit
No. Akun
Jumlah
No. Akun
Jumlah
 212
300.000
113
150.000
412
150.000
512
300.000
Total
450.000
Total
450.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar